Ilustrasi: Anjungan migas. (Foto: istimewa)
Jakarta – Harga minyak mentah WTI mengalami pemulihan signifikan dari level terendah tiga bulan yaitu US$39,23 pasca adanya pembicaraan baru antara sebagian anggota OPEC tentang potensi pembekuan level produksi. Pembicaraan tentang pembekuan produksi seperti ini memberi dukungan spekulatif terhadap harga minyak di sepanjang 2016 yang dimanfaatkan investor bearish untuk berulang kali membuat aksi jual besar-besaran.
Lukman Otunuga, Market Reseacrh Analyst FXTM berpendapat, sentimen terhadap minyak tetap bearish dan dapat semakin negatif karena masalah oversuplai masih terus mengganggu ketertarikan investor. Mengingat, masalah pasca Brexit dan ketidakpastian ekonomi global yang berpotensi menekan permintaan, relief rally saat ini dapat membuka jalan menuju level terendah baru.
“WTI tetap bearish secara fundamental dan pembahasan pembekuan produksi OPEC mungkin tidak cukup ampuh untuk mengatasi tren penurunan serius ini” ujar Lukman.
Dari sudut pandang teknikal, lanjut Lukman, level support sebelumnya sekitar US$44 dapat menjadi resistance dinamis yang mendorong penjual untuk mengantarkan WTI menuju level yang lebih rendah lagi yaitu US$38.
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More