Ilustrasi: Anjungan migas. (Foto: istimewa)
Jakarta – Harga minyak mentah WTI merosot ke level terendah dalam tiga bulan terakhir . Harga minyak WTI tercatat mencapai US$42.56 pada perdagangan hari Selasa lalu. Hal ini disebabkan oleh oversuplai berkepanjangan di pasar global yang menarik investor bearish untuk menggelar aksi jual.
Lukman Otunuga, Research Analyst FXTM mengatakan, minyak mentah sudah bearish secara fundamental untuk jangka waktu yang cukup lama karena situasi oversuplai menghalangi pemulihan harga. Ancaman peningkatan produksi minyak AS terus menekan ketertarikan investor terhadap komoditas ini.
Sementara itu, kekhawatiran penurunan permintaan karena pertumbuhan global melambat, lanjut Lukman, membatasi peningkatan harga. “Minyak dapat semakin merosot karena oversuplai besar-besaran dan penurunan permintaan memberi pondasi bagi penjual untuk menyerang” ujarnya.
Lukman menambahkan, dari sudut pandang teknikal, harga berada di bawah 100 dan 20 SMA harian, sedangkan MACD melintas ke bawah. Level support sebelumnya yaitu sekitar US$44 dapat menjadi level resistance dinamis yang mendorong penurunan lebih lanjut menuju US$40.(*)
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More