Jakarta – Harga minyak mentah WTI merosot ke level terendah dalam tiga bulan terakhir . Harga minyak WTI tercatat mencapai US$42.56 pada perdagangan hari Selasa lalu. Hal ini disebabkan oleh oversuplai berkepanjangan di pasar global yang menarik investor bearish untuk menggelar aksi jual.
Lukman Otunuga, Research Analyst FXTM mengatakan, minyak mentah sudah bearish secara fundamental untuk jangka waktu yang cukup lama karena situasi oversuplai menghalangi pemulihan harga. Ancaman peningkatan produksi minyak AS terus menekan ketertarikan investor terhadap komoditas ini.
Sementara itu, kekhawatiran penurunan permintaan karena pertumbuhan global melambat, lanjut Lukman, membatasi peningkatan harga. “Minyak dapat semakin merosot karena oversuplai besar-besaran dan penurunan permintaan memberi pondasi bagi penjual untuk menyerang” ujarnya.
Lukman menambahkan, dari sudut pandang teknikal, harga berada di bawah 100 dan 20 SMA harian, sedangkan MACD melintas ke bawah. Level support sebelumnya yaitu sekitar US$44 dapat menjadi level resistance dinamis yang mendorong penurunan lebih lanjut menuju US$40.(*)
Jakarta - PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) resmi menyalurkan gas bumi ke… Read More
Jakarta - PT PLN (Persero) meluncurkan program Gerakan Tertib Arsip (GEMAR) dan aplikasi New E-Arsip… Read More
Jakarta - Demi meningkatkan kinerja keselamatan dan integritas aset, Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa dan PT Badak… Read More
Jakarta - Penyelenggara inovasi teknologi sektor keuangan (ITSK) harus melewati regulatory sandbox milik Otoritas Jasa… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut bersedia mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen Presiden… Read More
Jakarta - Saat ini, secara rata-rata masa tunggu untuk melaksanakan ibadah haji di Indonesia bisa… Read More