News Update

Harga Masker Melambung, Pemerintah Perlu Tetapkan Harga Batas Atas?

Jakarta – Harga alat kesehatan seperti masker mulut serta hand sanitizer kian melambung tinggi di pasaran usai Presiden Jokowi menyatakan kasus virus corona telah menjangkit dua Warga Negara indonesia (WNI) asal Depok.

Beberapa minimarket bahkan telah kehabisan stock masker, sementara harga masker di toko online harganya terus melambung. Salah satunya di platform Tokopedia dengan harga masker satu kotak merek Sensi 3 ply (3 lapis) satu box berjumlah 50 pcs dijual seharga Rp300 ribu hingga Rp429 ribu. Padahal, sebelum maraknya virus corona satu box hanya dijual kisaran Rp20 ribu hingga Rp50 ribu

Dengan semakin melambungnya harga masker tersebut, perlukah Pemerintah membuat batas atas dari harga masker pada saat masyarakat sedang panik seperti ini?

Direktur Riset Centre of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah kepada infobanknews menjelaskan, pemerintah tak perlu menetapkan harga batas atas masker. Piter menyebut harga masker yang naik signifikan akibat dampak dari permintaan yang tinggi. Oleh karena itu, pemerintah dihimbau untuk mensosialisasikan penggunaan masker hanya untuk orang sakit dan dengan kondisi tertentu.

“Untuk menahan melambungnya harga masker, pemerintah perlu Lebih mensosialisasikan bagaimana cara yang tepat mencegah penularan virus corona. Masker lebih diwajibkan dipakai mereka yang suspect corona,” jelas Piter kepada infobanknews di Jakarta, Selasa 3 Maret 2020.

Senada dengan Piter, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira juga mengatakan, Pemerintah harus menindak tegas oknum penjual masker yang menjual dengan harga cukup tinggi.

“Jadi untuk masker saya kira yang dicegah jangan sampai ada penimbuman, gudang penimbun itu harus dilakukan tindakan tegas,” kata Bhima.

Bhima sendiri memandang kenaikan harga masker belum berdampak signifikan terhadap inflasi di Indonesia. Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada Februari 2020 sebesar 0,28% atau lebih rendah dari inflasi Januari 2020 yang sebesar 0,39%. Sementara inflasi year on year (yoy) atau dari tahun ke tahun yakni sebesar 2,98%. (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

IHSG Dibuka Menguat 0,11 Persen ke Level 7.500

Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (6/11) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More

1 hour ago

IHSG Rawan Terkoreksi, Saham ANTM hingga TINS Direkomendasikan Analis

Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More

2 hours ago

PP Hapus Tagih Diteken Presiden Prabowo, Jumlahnya Capai Rp8,7 Triliun

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto resmi menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang… Read More

4 hours ago

AXA Mandiri Meluncurkan Produk Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera

Suasana saat konferensi pers saat peluncuran Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera di Jakarta. Presiden Direktur… Read More

11 hours ago

Bank NTT dan Bank Jatim Resmi Jalin Kerja Sama Pembentukan KUB

Jakarta - PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) resmi menandatangani nota… Read More

12 hours ago

Ekonomi RI Tumbuh 4,95 Persen di Kuartal III 2024, Airlangga Klaim Ungguli Singapura-Arab

Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More

13 hours ago