News Update

Harga Masker Melambung, Ini Temuan KPPU

Jakarta – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) melakukan analisa terkait melambungnya harga alat kesehatan masker mulut menyusul adanya kasus corona virus di Indonesia. Tercatat enam kantor wilayah di kota Medan, Lampung, Bandung, Surbaya, Balikpapan dan Makassar turut ambil dalam penelitian tersebut.

Juru Bicara sekaligus Komisioner KPPU Guntur Saragi di Jakarta, Selasa, 3 Maret 2020 menjelaskan, pihaknya tidak menemukan adanya pelanggaran kenaikan harga masker menurut Undang-undang (UU) no 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha.

“Hasil penilitian kemarin memang tak ditemukan adanya pelanggaran UU 5/1999. Sampai kemarin ekspose, kami belum temukan pelanggaran kartel dan pasal lain,” kata Guntur di Jakarta, Selasa 3 Maret 2020.

Meski begitu, pihaknya tidak memungkiri bahwa ada kelangkaan stok masker di beberapa wilayah diantaranya Jabodetabek yang membuat harga melambung tinggi. Permintaan yang tinggi ditengah langkanya jumlah barang dinilai membuat harga semakin tinggi.

“Ada beberapa wilayah memang kekosongan stok, ada kelangkaan stok di beberapa daerah. Ini jadi konsen kami,” tambahnya.

Meski begitu, pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan menjaga kesehatan tubuh. Pihaknya juga meminta masyarakat untuk melapor bila masih menemukan kejanggalan dari penjualan harga masker yang tinggi.

“Jadi simpulan kami belum ada pelanggaran dan kenaikan harga masih dalam konteks hukum pasar. Namun ini belum kami close. Tapi silahkan masyarakat laporkan ke sini untuk kita tindaklanjuti,” ucap Guntur.

Sebagai informasi, harga alat kesehatan seperti masker mulut serta hand sanitizer kian melambung tinggi di pasaran usai Presiden Jokowi menyatakan kasus virus corona telah menjangkit dua WNI asal Depok.

Beberapa minimarket di Jakarta juga terpantau kehabisan stok masker. Sementara pada platform e-commerce Tokopedia, harga masker satu kotak merek Sensi 3 ply (3 lapis) satu box berjumlah 50 pcs dijual seharga Rp300 ribu hingga Rp429 ribu. Padahal, sebelum maraknya virus corona satu box hanya dijual Rp20 ribu hingga Rp50 ribu. (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

18 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

18 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

18 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

20 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

20 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

23 hours ago