Proyek Migas; ICP menurun. (Foto: Istimewa).
Pertumbuhan ekonomi tak dapat lagi mengandalkan komoditas. Ria Martati.
Balikpapan– Penurunan harga komoditas diperkirakan masih akan berlanjut dalam jangka menengah ke depan, pasalnya permintaan komoditas dari China juga diperkirakan masih akan melemah seiring dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi China. Pertumbuhan China diperkirakan hanya di kisaran 6%, masa-masa pertumbuhan tinggi 8-10% diperkirakan tidak akan terjadi lagi.
“pertumbuhan china yang 8-10% sudah lewat. Harga komoditas tentu saja tahun ini masih turun 13-14%, tahun depan juga turun 2-3% dan ini masih tetap rendah untuk jangka menengah,” ujar Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo di Balikpapan, Senin 10 Agustus 2015.
Oleh karena itu, menurutnya diperlukan motor pertumbuhan selain komoditas di Kalimantan, pasalnya Kalimantan merupakan wilayah yang paling terdampak penurunan harga komoditas. Pada kuartal kedua ini pertumbuhan ekonomi Kalimantan -0,25% akibat merosotnya harga komoditas. Oleh karena itu, Bank Indonesia akan mengadakan rapat koordinasi dengan Pemerintah Pusat yang diwakili Kementerian Keuangan, Kementerian ESDM, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, SKK Migas, PLN serta para Gubernur provinsi-provinsi di Kalimantan Selasa 11 Agustus besok. Pertemuan tersebut untuk mencari strategi agar pertumbuhan ekonomi di Kalimantan bisa kembali menguat.
” apakah terkait smelter atau industri petrokimia atau berbagai industri yang memang basis sumber daya alamnya ada di Kalimantan itu yang dilakukan suatu hilirisasi, untuk bisa mendukung itu, aspek yang kedua yang perlu kita atasi tentu saja adalah faktor mengenai energi kelistrikan, ketersediaannya seperti apa, programnya seperti apa. Faktor ketiga tentu saja yang terkait dengan infrastruktur, seperti jalan dan pelabuhan,”tukas Perry.
Poin Penting Presiden Prabowo memerintahkan penertiban PBPH bermasalah, termasuk verifikasi, audit, dan pencabutan izin perusahaan… Read More
Poin Penting Garudafood dan Pemkab Gorontalo menandatangani MoU untuk pengembangan pertanian kacang tanah Rachmat Gobel… Read More
Poin Penting Pemerintah memperluas relaksasi KUR bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan… Read More
Poin Penting BRI rebranding jadi bank universal disertai transformasi bisnis dan budaya kerja. UMKM tetap… Read More
Poin Penting OJK resmi mencabut izin usaha BPR Bumi Pendawa Raharja di Cianjur karena bank… Read More
Poin Penting BSI siapkan uang tunai Rp15,49 triliun untuk memenuhi kebutuhan transaksi nasabah selama periode… Read More