Ilustrasi: Batangan emas Antam. (Foto: istimewa)
Jakarta – Analis Riset ForexTime, Lukman Otunuga menyebutkan harga emas mengalami tekanan pada sesi perdagangan hari Selasa kemarin karena ekspektasi pasar bahwa suku bunga AS akan ditingkatkan tahun ini.
Dolar yang menguat juga berkontribusi pada turunnya harga emas. Harga emas lanjutnya berada di kisaran USD1315.77 saat ini.
Walaupun emas mungkin semakin tergelincir di jangka pendek, lanjutnya hal itu karena ekspektasi kenaikan suku bunga AS, emas masih tetap bullish di grafik harian yaitu di atas USD1300.
“Penutupan mingguan emas di atas USD1320 dan dapat menjadi sinyal peningkatan lebih lanjut dengan USD1333 sebagai level target berikutnya,” jelas Lukman, Rabu, 10 Januari 2018.
Seperti diketahui, Dolar melonjak ke level tertinggi dua pekan dibanding sejumlah mata uang utama negara lainnya pada hari Selasa kemarin.
Hal itu seiring optimisme pasar bahwa Fed dapat meningkatkan suku bunga setidaknya dua kali di tahun 2018.
Kalender ekonomi hari ini sendiri relatif kosong dan tidak ada perubahan signifikan terhadap berbagai faktor penggerak fundamental USD semalam. Dari sudut pandang teknis, Indeks Dolar tetap tertekan di grafik harian.
“Bears mungkin memanfaatkan pantulan teknikal saat ini menuju wilayah 92.80 dan menekan harga menuju 92.00. Pada skenario alternatif, breakout tegas di atas 93.00 akan mengancam kondisi bearish saat ini dengan level target berikutnya di 93.40,” tutup Lukman. (*)
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More