Jakarta – DBS Bank memprediksi harga emas akan terus melanjutkan tren kenaikannya di tengah pelemahan mata uang yang masih berlangsung.
Senior Investment Strategis DBS Bank, Joanne Goh, menyatakan bahwa pembelian emas oleh bank sentral masih akan terjadi dalam beberapa tahun ke depan, seiring situasi geopolitik yang semakin memburuk.
“Jadi untuk emas, kita juga harus melihat permintaan dan penawarannya. Jadi permintaan dari bank sentral ada, tapi pasokan emas sangat terbatas. Oleh karena itu, menurut kami dengan pembelian yang dilakukan oleh bank sentral, permintaan akan tetap ada,” ucap Joanne dalam CIO Market Outlook semester II-2024 secara virtual, 24 Juni 2024.
Baca juga: Ternyata Gara-gara Ini Harga Emas Terus Melambung
Tetapi ia menuturkan, harga emas sempat mengalami penurunan, ketika penggunaan dolar dan obligasi cukup kuat dalam enam bulan terakhir.
“Jadi karena kami memperkirakan penggunaan obligasi akan berkurang dalam enam bulan ke depan, dan dolar juga akan melemah dalam enam bulan ke depan. Hal ini akan terus mendukung harga emas dalam beberapa bulan ke depan,” ujar Joanne.
Baca juga: Ini Dia 5 Tips Menabung Emas Buat Pemula dengan Gaji UMR
Adapun, berdasarkan data Refinitiv, harga emas dunia di pasar spot mengalami peningkatan sebanyak 0,2 persen ke posisi USD2.324,98 per troy ons, pada perdagangan Senin (24/6).
Di mana, harga emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam ikut meningkat Rp3.000 menjadi Rp1.360.000 per gram, dan harga buyback emas di posisi Rp1.235.000. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More