Jakarta – Harga CPO bergerak turun pada awal sesi perdagangan hari ini, disebabkan buruknya performa minyak kedelai pada Dalian Commodity Exchange.
Tingginya pasokan kedelai di China usai impor besar-besaran tahun ini menjadi penyebab di balik penurunan harga minyak kedelai, dengan 93.5 juta ton kacang kedelai diimpor pada tahun 2016/2017 yang berakhir bulan September.
Data terkini yang dirilis hari ini dari Intertek Testing Services menunjukkan ekspor produk CPO Malaysia pada periode 1-20 Oktober naik sebesar 11.6% menjadi 951,339 ton, dari 852,206 ton pada periode yang sama sebulan lalu.
Kini investor akan menantikan rilis data ekspor CPO Malaysia dari Societe Generalle Surveillance.
Baca juga : Outlook Produksi Naik CPO Berpotensi Melemah
Riset Analyst Monex Investindo Futures, Jumat, 20 Oktober 2017, menyebutkan, secara teknikal, harga CPO masih berpotensi bergerak bullish menuju level resisten 2,785 ringgit per ton, terutama jika harga dapat bertahan di atas level 2,700.
Sementara penembusan ke bawah level support 2,700 akan melanjutkan pergerakan turun menuju level 2,650. (*)
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengimbau nasabah untuk melakukan persiapan pelunasan Biaya Perjalanan… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuka peluang bagi industri asuransi untuk berkontribusi dalam program tiga… Read More
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, Selasa, 14 Januari 2025, ditutup… Read More
Jakarta - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi besaran dividen yang akan dibagikan emiten pada… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat aliran dana asing keluar secara signifikan. Pada… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan bahwa pihaknya sedang memantau implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47… Read More