Kilang Minyak; Sokong suplai minyak. (Foto: Dok. Elnusa)
Jakarta – Laju harga CPO menunjukkan kinerja apik sejak awal pekan ini, seiring produksi di Malaysia yang diperkirakan turun. Kondisi tersebut membuat harga minyak nabati itu menuju penguatan empat hari beruntun.
Hasil survei Reuters menunjukkan produksi minyak sawit Malaysia berpotensi turun sebesar 2,1% menjadi 1,62 juta ton di bulan Juni dari bulan sebelumnya.
Sementara stok akhir diperkirakan naik sebesar 0,2% menjadi 1,56 juta ton, dan ekspor diprediksi turun sebesar 8,2%.
Disisi lain riset Monex Investindo Futures, Kamis, 6 Juli 2017 memperkirakan, kurs ringgit Malaysia yang melemah terhadap dolar dapat memberikan dorongan tambahan bagi harga CPO.
Hal itu mengingat mata uang dolar terpantau menguat terhadap mata uang emerging market setelah rilis notulensi rapat kebijakan moneter Federal Reserve yang menunjukkan peluang berlanjutnya kenaikan suku bunga, meski masih tergantung data-data ekonomi yang dirilis, khususnya data inflasi.
Kenaikan beruntun CPO tidak lepas dari pergerakan kompetitornya minyak kedelai yang masih menunjukkan kinerja positif di Chicago Board of Trade.
Potensi pergerakan CPO hari ini dikisaran 2.525 – 2.2580 di di Bursa Derivatif Malaysia hari ini. (*)
Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More
Poin Penting PINTU meluncurkan fitur Auto DCA Explore Plans untuk memudahkan investor berinvestasi rutin dengan… Read More
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More