Pasar Modal

Harga Bitcoin Sempat Tembus USD66.000, Bagaimana Pergerakannya di Pekan Ini?

Jakarta – Pasar kripto mengawali pekan ini dengan pergerakan yang positif, tercermin oleh menguatnya harga Bitcoin yang sempat melampaui level USD66.000 atau di atas Rp1 miliar atau mencatat kenaikan sebanyak 6 persen seminggu terakhir. 

Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha menjelaskan bahwa, secara analisa teknikal, pada perdagangan hari ini (15/10) pukul 09.00 WIB, Bitcoin bertengger di level USD65.850.

“Saat ini, jika Bitcoin dapat bertahan di atas support USD64.000 maka dapat melanjutkan kenaikan ke USD68.000. Sementara, jika turun di bawah support, maka Bitcoin potensi akan retest terlebih dahulu ke resistance trendline di sekitar MA-20 di level USD63.000,” ucap Panji dalam risetnya di Jakarta, 15 Oktober 2024.

Baca juga: Bibit Edukasi Publik Soal Pasar Modal Lewat Art Jakarta 2024

Ia juga menjelaskan, salah satu narasi yang mendukung kenaikan harga Bitcoin baru-baru ini adalah meningkatnya peluang Donald Trump dalam pemilihan Amerika Serikat (AS), dengan peluang kemenangan di Polymarket mencapai 55 persen. Hal ini mengingatkan kembali pada situasi serupa di Juli ketika harga Bitcoin sempat menyentuh USD70.000. 

Adapun pada pekan ini, ada empat peristiwa ekonomi penting di AS yang dapat mempengaruhi pasar kripto, antara lain laporan klaim pengangguran akan menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja, sementara data penjualan ritel memberikan gambaran tentang kekuatan pengeluaran konsumen.

Selain itu, data produksi industri dan laporan pendapatan perusahaan besar juga akan mencerminkan kesehatan ekonomi. Jika data ini menunjukkan ekonomi yang kuat, pasar kripto dapat merespons positif, dan melanjutkan kenaikan.

Baca juga: Investor Simak! Data Penting Ini Bakal Pengaruhi Pergerakan Bitcoin

Panji menuturkan, sentimen lain yang memicu kenaikan Bitcoin di Oktober sering dikaitkan dengan istilah ‘Uptober’, yang merujuk pada kecenderungan Oktober sebagai bulan bullish bagi Bitcoin dan pasar kripto secara keseluruhan. 

“Biasanya, Oktober ditutup dengan kenaikan, meski tidak jarang bulan ini dimulai dengan koreksi. Di tahun 2023, Bitcoin sempat turun 7 persen di paruh pertama Oktober sebelum rally sebesar 30 persen hingga akhir bulan. Momentum historis ini juga menjadi salah satu katalis penting yang bisa mendukung pergerakan bullish Bitcoin di sisa bulan ini,” imbuhnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

JRP Insurance Gelar Talkshow Interaktif Asuransi

Direktur Utama PT Jasaraharja Putera Bapak Abdul Haris, memaparkan kinerja JRP Insurance sepanjang tahun 2024… Read More

4 hours ago

BRI dan Artajasa Sinergi Luncurkan Fitur Cardless Withdrawal

Hadirnya Fitur Cardless Withdrawal memberikan kemudahan bagi nasabah BRI maupun bank lain yang terintegrasi dengan… Read More

4 hours ago

Sinar Mas Land Akuisisi SMDM 91,99 Persen, Siap Kembangkan Sederet Proyek Ini

Jakarta - Sinar Mas Land melalui anak perusahaannya, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), secara… Read More

7 hours ago

PPN 12 Persen Berlaku pada Sekolah Internasional, Anggota DPR: Harusnya Tidak Sebesar Itu

Jakarta – Rencana pemerintah mengenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen untuk sekolah internasional, mulai Januari… Read More

7 hours ago

Inflasi Medis Masih Menghantui, Ini yang Bakal Dilakukan PertaLife

Jakarta – Tantangan inflasi medis masih menghantui industri asuransi kesehatan di 2025. Pasalnya, Mercer Marsh Benefits… Read More

7 hours ago

BRI Gandeng Artajasa, Kini Bank Mana Saja Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

 Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) meluncurkan fitur cardless withdrawal atau tarik tunai tanpa… Read More

8 hours ago