Harga Bitcoin Pekan Ini Berpotensi Sideways, Berikut Penopangnya

Jakarta – Pada perdagangan Selasa (24/9) pukul 09.00 WIB Bitcoin (BTC) bergerak di sekitar USD62.905 turun 1,60 persen dalam 24 jam terakhir.

Namun, Bitcoin masih mengalami kenaikan 9,12 persen dalam tujuh hari terakhir dan kapitalisasi pasar BTC berada di USD1.245 triliun. Adapun analisa secara teknikal, pada pekan ini BTC berpotensi bergerak sideways di sekitar USD60.000-65.000.

Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha, mengatakan kenaikan Bitcoin pada minggu lalu didukung oleh sentimen The Federal Reserve (The Fed) yang telah mengambil langkah agresif dengan menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps), dari kisaran 5,25-5,5 persen menjadi 4,75-5 persen.

Baca juga: Kehadiran ETF ETH dan ETF Bitcoin Spot Bikin Investasi Kripto Makin Cuan

“Kebijakan moneter yang lebih longgar ini juga diharapkan berdampak positif bagi aset kripto, terutama Bitcoin dengan suku bunga rendah, investor akan lebih tertarik pada aset-aset dengan imbal hasil tinggi seperti kripto,” ucap Panji dalam risetnya di Jakarta, 24 September 2024.

Ia menjelaskan, pada pekan ini terdapat peristiwa ekonomi penting yang dapat memengaruhi pergerakan Bitcoin dan aset kripto lainnya.

Pertama, pada 24 September, laporan Consumer Confidence and Sentiment akan dirilis yang mengukur optimisme atau pesimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi. Jika hasilnya positif, ini bisa mendorong belanja dan memberikan dampak baik bagi aset spekulatif seperti Bitcoin.

Lalu, pada 26 September, laporan PDB kuartal kedua yang diperbarui akan menjadi sorotan, dengan prediksi pertumbuhan 2,8 persen peningkatan ini dapat memperkuat kepercayaan pada ekonomi AS, yang juga dapat berdampak positif pada Bitcoin.

Baca juga: Begini Cara Ajaib Kripto Ajak Investor Antisipasi Kenaikan Bitcoin 

Selain itu, data klaim pengangguran mingguan juga akan dirilis, dengan perkiraan naik menjadi 224 ribu.

Selanjutnya, pada 27 September, laporan inflasi PCE Inti akan dirilis. Jika inflasi lebih rendah dari yang diperkirakan, peluang pemotongan suku bunga lebih lanjut akan meningkat yang bisa memberikan keuntungan bagi Bitcoin dan aset kripto lainnya.

“Jika laporan kepercayaan konsumen dan sentimen ekonomi menunjukkan peningkatan, serta data PDB dan klaim pengangguran memberikan sinyal positif, hal ini bisa memperkuat kepercayaan terhadap ekonomi AS dan mendorong investor untuk mencari aset spekulatif seperti Bitcoin,” imbuhnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

11 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

12 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

15 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

15 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

16 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

18 hours ago