Pasar Modal

Harga Bitcoin Melambung, Banyak Trader Jadi OKB

Jakarta – Harga bitcoin kembali naik menembus level Rp1 miliar. Harga tersebut dilaporkan mulai naik sejak Kamis, 29 Februari 2024 dan menjadi harga tertinggi sejak November 2021.

“Pencapaian harga Bitcoin ini merupakan momen historikal bagi industri kripto. Harga ini tertinggi sejak November 2021,” kata CEO INDODAX Oscar Darmawan, dalam keterangan resmi, dikutip Senin, 4 Maret 2024.

Ia mengatakan, kenaikan harga bitcoin tersebut menandakan apabila halving day semakin dekat. Halving day sendiri diindikasi dengan kenaikan harga. 

Hal ini disebabkan oleh terganggunya pasokan Bitcoin, yang menyebabkan terjadinya peningkatan permintaan dan menaikan harga.

Menariknya, kenaikan harga tersebut memunculkan sebuah fenomena sosial baru. Di mana, lahirnya kalangan miliader anyar.

“Kenaikan harga ini diiringi dengan lonjakan minat investor dan memicu lahirnya generasi baru “OKB” (Orang Kaya Baru) di dunia kripto karena mereka mendadak jadi miliarder,” bebernya.

Menurutnya, kenaikan ini menunjukkan bahwa kripto semakin diterima sebagai aset investasi yang berlegitimasi dan memiliki potensi keuntungan yang besar. 

Baca juga : Punya 18,1 Juta Pengguna, Transaksi Kripto di Oktober 2023 Tembus Rp104,9 Triliun

“Menurut aplikasi INDODAX, halving Bitcoin akan terjadi sekitar 42 hari lagi. Kemungkinan, di tahun ini kenaikan harganya bisa mencapai dua kali lipat maupun lebih dari halving sebelumnya. Saat ini saja, harga Bitcoin sudah menyentuh Rp1 miliar. Angka tersebut bahkan menembus angka ATH Bitcoin pada November 2021, yaitu Rp978 juta,” jelasnya.

Ia menjelaskan, INDODAX sendiri sudah mengalami halving tiga kali dan tahun ini adalah yang ke empat. 

“Saya percaya bahwa halving day dikenal dengan adanya kenaikan harga. Hal ini disebabkan oleh terganggunya pasokan Bitcoin, yang mengakibatkan peningkatan permintaan dan membuat harga naik. Terlebih lagi, saat ini terdapat fenomena ‘fear of missing out’ yang diyakini memperkuat harga Bitcoin. Meskipun harga Bitcoin naik, pada saat halving akan ada penyesuaian harga,” ucapnya.

Baca juga : Nilai Transaksi Aset Kripto Terus Menurun, Ini Penjelasan OJK

Lanjutnya, selain faktor halving day yang semakin dekat, salah satu penyebab kenaikan ini dikarenakan The FED menurunkan suku bunga dan perkiraannya hingga 75 basis points. 

“Karena adanya konflik geopolitik yang mengganggu aktivitas perdagangan global, menyebabkan rantai pasokan global terganggu. Hal ini membuat biaya dan waktu indeks delivery pasokan global melemah dari 50,1 pada akhir 2023, saat ini menjadi 48,9. Maka dari itu, hal tersebut membuat investor berbondong-bondong berinvestasi di Bitcoin,” pungkasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Generali Indonesia Beri Perlindungan Asuransi bagi 6.000 Pelari di PLN Electric Run 2024

Jakarta – PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) terus mendukung berbagai kegiatan yang mempromosikan kesehatan… Read More

15 mins ago

Diikuti 6.470 Pelari, PLN Electric Run 2024 Ditarget Hindari Emisi Karbon hingga 14 ton CO2

Jakarta - Sebanyak 6.470 racepack telah diambil pelari yang berpartisipasi dalam PLN Electric Run 2024… Read More

7 hours ago

Segini Target OJK Buka Akses Produk dan Layanan Jasa Keuangan di BIK 2024

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidik pencapaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 sekitar 8,7… Read More

7 hours ago

HUT ke-26, Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif dan Solutif untuk Siap Jadi Jawara Masa Depan

Jakarta - Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk… Read More

21 hours ago

KemenKopUKM Gandeng Surveyor Indonesia Verifikasi Status Usaha Simpan Pinjam Koperasi

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjuk PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN IDSurvey,… Read More

21 hours ago

Bijak Manfaatkan Produk Keuangan, Ini Pesan OJK kepada Gen Z

Balikpapan - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica… Read More

22 hours ago