Oleh Eko B. Supriyanto, Chairman Infobank Media Group
TIDAK ada Presiden Indonesia yang tidak menaikan harga BBM bersubsidi, kecuali B.J. Habibie. Presiden Joko Widodo sudah 7 kali mengkoreksi harga BBM bersubsidi sepanjang 8 tahun pemerintahannya. Wajar saja, karena subsidi dan kompensasi yang membengkak, tidak tepat sasaran. Sudah tahu tidak tepat sasaran kenapa maju mundur, antara naik dan tidak naik. Hal inilah yang justru mengacaukan ekspektasi inflasi.
Dan, juga masalahnya, sekarang tidak ada yang menangis. Partai-partai irit bicara, termasuk partai oposisi, tidak seperti tahun 2005 yang bak sinetron Indonesia penuh derai tangis, dan kini beredar di medsos. Kali ini tiada tangis mengiringi kenaikan BBM.
Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk sepakat mengangkat… Read More
Jakarta -- PT Bank Central Asia (BCA) Tbk memang juara. Tak hanya di kinerja bisnis,… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Jumat, 25 April 2025 kembali… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan 21-25 April 2025 mengalami penguatan sebesar… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa data perdagangan saham pada pekan ini,… Read More
Jakarta - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) melalui #BaktiTugu berkolaborasi dengan Ecotouch untuk… Read More