Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2022 terhadap Juli 2021) hampir menyentuh 5% atau mencapai 4,94%. Melonjak bila dibandingkan dengan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2022 terhadap Juni 2021) yang sebesar 4,35%.
Menyikapi hal ini, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan, laju inflasi yang terus menunjukkan tren peningkatan ini masih dalam angka yang moderat. Menurutnya, peningkatan inflasi Indonesia yang hampir menyentuh angka 5% ini lebih disebabkan oleh faktor internal dan eksternal.
“Dari sisi inflasi, perkembangan inflasi domestik terus kita cermati dari KSSK, laju inflasi yang terus menunjukkan tren meningkat disebabkan krena sisi penawaran seiringan dgn harga-harga komoditas dunia dan juga ada gangguan pasokan di domestik. Laju inflasi yang tercatat 4,94% yoy masih moderat,” ujar Menkeu saat press conference KSSK, Senin 1 Agustus 2022.
Dirinya menekankan, meskipun inflasi meningkat, tetapi inflasi inti atau core inflation tetap terjaga pada angka 2,86% yoy. Hal ini didukung oleh konsistensi kebijakan BI dalam menjaga ekspektasi inflasi Indonesia. Sinergi dan komunikasi terkait dengan pengendalian inflasi dilakukan oleh BI bersama dengan pemerintah termasuk dalam sinergi dalam Tim Pengendali Inflasi Pusat maupun Daerah.
“Kenaikan sebab naiknya harga pangan global dan terganggunya pasokan akibat cuaca. Administered prices alami kenaikan karena dipengaruhi kenaikan harga tiket angkutan udara. Tekanan inflasi kenaikan harga energi global sangat tinggi tidak tertransmisikan kedalam administered prices harga minyak dan gas listrik merupakan hasil kebutuhan pemerintah pertahankan harga jual energi di domestik dengan kenaikan subsidi energi BBM dan listrik dialokasikan APBN,” tukasnya.
Lebih lanjut dirinya mengungkapkan bahwa inflasi Indonesia yang hampir menyentuh angka 5% ini jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan negara-negara peers seperti Thailand yang inflasinya menyentuh 7,7%, India 8% dan Filipina sebesar 6,1%. (*)
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mencatat penermaan dari sektor usaha ekonomi digital hingga 31 Oktober 2024 mencapai… Read More
Jakarta - Kinerja fungsi intermediasi Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) menunjukkan hasil yang sangat baik… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya PBB dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan internasional. Termasuk… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding paylater atau Buy Now Pay Later (BNPL) di perbankan… Read More
Jakarta - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menargetkan jumlah agen asuransi umum mencapai 500 ribu… Read More
Jakarta – Di tengah fenomena makan tabungan alias mantab akhir-akhir ini, pertumbuhan antara ‘orang-orang tajir’… Read More