Moneter dan Fiskal

Hadapi Tekanan Global, Pemerintah Diminta Fokus Jaga Perekonomian Domestik

Jakarta – Direktur Eksekutif Segara Institute, Piter Abdullah mengatakan, pemerintah belum perlu melakukan extra effort, dengan menambah kebijakan terkait dengan kondisi perekonomian global. Asal, pemerintah mampu menjaga perekonomian dalam negeri.

“Namun bagaimana menjaga perekonomian domestik tidak terganggu, karena ekonomi domestik sedang mengalami pemulihan. Dan ditengah kondisi global, andalan kita adalah permintaan domestik, pasar dalam negeri, jangan sampai ada gangguan,” ujar Piter dikutip 22 November 2022.

Adapun pernyataan Presiden Joko Widodo untuk berhati-hati dalam membuat kebijakan, kemudian Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo adalah sebagai peringatan.

“Tidak ada pejabat yang mengatakan kita akan alami resesi, kondisi yang suram. Namun ada kesamaan pandangan bahwa kita harus hati-hati. Kondisi global memang berat jadi kita harus hati- hati. Karena bagaimanapun kita bisa terdampak jika tidak mengambil keputusan yang benar,” kata Piter.

Begitupula dengan aksi BI menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 5,25%, dianggap sebagai langkah yang tepat. “Justru kenaikan suku bunga itu untuk meredam inflasi juga,tidak sekedar meredam pelemahan nilai tukar. Tetapi kenaikan suku bunga juga bisa meredam inflasi, karena artinya pengetatan demand, menurunkan demand, dalam rangka untuk mengurangi tekanan inflasi,“ tandas Piter.

Prospek ekonomi global diprediksi akan melambat dan mempengaruhi Indonesia. Hal itu telah berulang kali disampaikan oleh pejabat pemerintah. Tidak hanya Presiden Joko Widodo tetapi juga Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Gubernur Bank Indonesi Perry Warjiyo pun angkat bicara terkait kondisi ini. Menurutnya, dunia menghadapi risiko yang dapat memunculkan gejolak ekonomi, baik pada sisa tahun ini dan tahun depan. Kunci untuk menghadapi gejolak tersebut adalah sinergi dan koordinasi.

“Sinergi, sinergi, sinergi. Koordinasi, koordinasi, koordinasi. Koordinasi harus erat,” tegas Perry.

Sementara itu, Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengungkapkan hal terpenting dalam menghadapi gejolak ekonomi global adalah sinergitas antara kebijakan moneter dan fiskal.

“Sinergitas kebijakan moneter dan fiskal penting dilakukan, mengingat memang kondisi resesi global semakin mendekati kenyataan,” terangnya.

Menurutnya, instrumen kebijakan fiskal dan moneter juga patut difokuskan untuk menjaga inflasi pada titik keseimbangan. “Keseimbangan inflasi menjadi penting di mana inflasi harus dijaga agar tidak terlampau tinggi dengan instrumen moneter dan fiskal,” tambahnya.

Nailul menambahkan, dari sisi moneter, kenaikan suku bunga acuan memang dinilai bisa mengendalikan inflasi, namun berdampak kepada perekonomian yang melambat. Sedangkan dari sisi fiskal, instrumen stok barang harus dilakukan untuk mengendalikan harga komoditas dalam negeri.

Menurut Nailul, BI telah mengambil peran dengan menaikkan suku bunga, sehingga sekarang adalah tugas pemerintah untuk menjalankan kebijakan fiskal. “Makanya memang Pak Perry menekankan sinergi karena BI udah naikan suku bunga acuan berkali-kali. Giliran pemerintah eksekutif dari sisi fiskalnya,” pungkasnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Generali Indonesia Beri Perlindungan Asuransi bagi 6.000 Pelari di PLN Electric Run 2024

Jakarta – PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) terus mendukung berbagai kegiatan yang mempromosikan kesehatan… Read More

33 mins ago

Diikuti 6.470 Pelari, PLN Electric Run 2024 Ditarget Hindari Emisi Karbon hingga 14 ton CO2

Jakarta - Sebanyak 6.470 racepack telah diambil pelari yang berpartisipasi dalam PLN Electric Run 2024… Read More

7 hours ago

Segini Target OJK Buka Akses Produk dan Layanan Jasa Keuangan di BIK 2024

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidik pencapaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 sekitar 8,7… Read More

8 hours ago

HUT ke-26, Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif dan Solutif untuk Siap Jadi Jawara Masa Depan

Jakarta - Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk… Read More

21 hours ago

KemenKopUKM Gandeng Surveyor Indonesia Verifikasi Status Usaha Simpan Pinjam Koperasi

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjuk PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN IDSurvey,… Read More

22 hours ago

Bijak Manfaatkan Produk Keuangan, Ini Pesan OJK kepada Gen Z

Balikpapan - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica… Read More

22 hours ago