Jakarta – Bank BRI memberikan pendampingan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di era tatanan baru (new normal). Kali ini, pelatihan virtual (kelas online) diberikan kepada para entrepreneur yang memiliki latar belakang usaha produk Alat Pelindung Diri (APD).
Gelaran online yang diberi tajuk “Pelatihan Online Edisi Kelas Sehat” dimaksud merupakan hasil kerjasama BRI dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI.
Corporate Secretary Bank BRI Amam Sukriyanto mengungkapkan beberapa produk APD seperti masker dan hand sinitizer saat ini cukup tinggi permintaanya. “Melalui pelatihan ini diharapkan para pelaku UMKM mendapat pengetahuan yang cukup tentang standarisasi pembuatan APD sehingga produknya dapat diterima dan bersaing di pasar,” tambah Amam melalui keterangan resminya di Jakarta, Senin 8 Juni 2020.
Virtual event yang bertema LAWAN (Lanjut Jadi Wirausaha Dalam Keadaan) Pandemi Bareng tersebut menghadirkan beberapa pembicara yang mampu memberikan solusi dan motivasi kepada lebih dari 200 peserta pelatihan.
Pada pelaksanaannya, terdapat dua sesi penting yang diberikan yaitu materi pendampingan dan motivasi oleh Taufik Madjid selaku Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian PDTT dan Agregasi & Standarisasi APD oleh Deasy Nurmalasari selaku Ketua Tim Karya Nusantara.
“Menghadapi aktivitas new normal, Perseroan terus berkomitmen secara berkelanjutan akan melakukan pendampingan dan pemberdayaan UMKM sehingga para pelaku UMKM dapat adaptif terhadap perubahan-perubahan yang terjadi,” ucap Amam. (*)
Editor: Rezkiana Np
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More