Perbankan

Hadapi Era Suku Bunga Tinggi, Ini 3 Kunci Utama OJK

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai, di era suku bunga tinggi saat ini, industri dan pelaku usaha jasa keuangan digital perlu memerhatikan aspek-aspek bottom line, seperti keberlanjutan industri dalam jangka panjang, dilihat dari sisi bisnis maupun keuntungannya.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menyatakan bahwa kondisi tersebut bukan fenomena sementara tetapi keadaan baru yang akan terus berlanjut ke depannya. Sehingga, OJK telah menyusun kunci-kunci utama bagi industri keuangan digital.

“Nah disini kunci dari pengawasan yang dalam hal ini termasuk dilakukan oleh OJK kepada pengawasan mikro prudential yaitu, masing-masing perusahaan maupun industri di sektor jasa keuangan,” ucap Mahendra dalam Festival Ekonomi dan Keuangan Digital di Jakarta, 8 Mei 2023.

Dalam hal pengawasan tersebut, OJK menegaskan bahwa bagi industri Perbankan konvensional maupun digital, tetap harus memenuhi kaidah, kriteria, persyaratan yang prudent, kondisi kesehatan yang jelas, dan rasio keuangan.

“Sehingga, kekhawatiran untuk melihat kondisi yang berbeda dari diversifikasi jenis industri keuangan akan lebih berkurang,” imbuhnya.

Kemudian, kunci yang kedua adalah terkait dengan inklusi atau keterlibatan dan akses yang lebih besar lagi kepada masyarakat, pelaku usaha khususnya UMKM yang selama ini belum memilikinya.

“Inklusi keuangan Indonesia sudah berada di kisaran 86%. Hanya memang dalam konteks utilisasinya, literasinya ini yang harus ditingkatkan,” ujar Mahendra.

Lebih lanjut, Mahendra menambahkan untuk kunci yang terakhir terletak pada keunikan kawasan ASEAN yang menjadi satu-satunya kawasan yang tetap stabil secara politik, ekonomi, dan keuangan, serta memiliki peluang lebih jauh untuk tetap kuat ke depannya.

“Dengan kacamata kita menjaga keseimbangan keseluruhan maka aspek bagaimana melakukan perluasan, pendalaman, dan penguatan dari sektor keuangan kita dan juga peran dari industri digital keuangan akan menjadi solid tidak menjadi thread off antara satu dengan yang lainnya,” tutupnya. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

10 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

16 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

17 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

18 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

19 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

1 day ago