Jakarta – Transformasi digital dalam layanan keuangan mengubah ancaman siber dan dinamika kejahatan keuangan. Biaya cybercrime di Asia Pasifik diperkirakan sekitar US$171 miliar oleh Pusat Studi Strategis dan Internasional, sementara akumulasi kerugian cybercrime secara global mendekati US$600 miliar atau sekitar 1% dari PDB untuk setiap tahun.
Pelanggaran data baru-baru ini seperti peretasan data dan pencurian identitas telah menyebabkan jutaan data pelanggan tersebar ke jaringan gelap yang menyediakan celah besar terhadap penipuan identitas dan akses ke jaringan internal melalui data karyawan yang dicuri.
Kemajuan pesat dalam teknologi telah mengubah cara organisasi dan orang berinteraksi. Dengan sentrisitas pelanggan di landasan setiap keputusan bisnis, ada keharusan sebuah layanan untuk lebih mudah diakses, lebih responsif dan lebih personal atau dibuat sesuai dengan kebutuhan.
Munculnya kerugian akibat penipuan, pembobolan data, dan laporan insiden ketidakpatuhan merupakan indikasi dari pola kejahatan finansial 4.0. Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan kejahatan keuangan perlu diperbarui.
Unduh panduan ini https://hubs.ly/H0YNzrQ0 untuk memahami pola ancaman modern dan solusi praktis untuk bertahan dan berkembang dalam ekonomi digital saat ini, serta untuk mendapatkan wawasan tentang poin-poin utama yang mendasari dinamika penipuan/fraud, pencucian uang, dan ancaman teroris. (*) Steven Widjaja
https://hubs.ly/H0YNzrQ0
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mencatat penermaan dari sektor usaha ekonomi digital hingga 31 Oktober 2024 mencapai… Read More
Jakarta - Kinerja fungsi intermediasi Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) menunjukkan hasil yang sangat baik… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya PBB dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan internasional. Termasuk… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding paylater atau Buy Now Pay Later (BNPL) di perbankan… Read More
Jakarta - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menargetkan jumlah agen asuransi umum mencapai 500 ribu… Read More
Jakarta – Di tengah fenomena makan tabungan alias mantab akhir-akhir ini, pertumbuhan antara ‘orang-orang tajir’… Read More