News Update

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting

  • IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk apresiasi terhadap peran IAI dan AFA dalam mendorong konektivitas global.
  • OJK menyoroti kepercayaan, tata kelola, digitalisasi, dan keberlanjutan sebagai fondasi ketahanan sistem keuangan, termasuk dorongan pada penerapan Taksonomi Hijau dan standar IFRS S1–S2.
  • IAI menegaskan profesi akuntansi sebagai kunci transformasi menuju Indonesia Emas 2045, melalui modernisasi pendidikan profesi, adopsi teknologi beretika, dan percepatan implementasi keberlanjutan.

Jakarta – Forum IFAC Connect Asia Pacific 2025 menyoroti urgensi kolaborasi regional dalam membangun kepercayaan publik, memperkuat ketahanan sistem kekuangan, dan mempercepat transformasi berkelanjutan.

Forum yang diselenggarakan bertepatan dengan peringatan 68 Tahun Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) ini bertujuan menyusun langkah strategis guna menghadapi tantangan struktural kawasan dan dinamika global yang semakin kompleks.

Forum ini mempertemukan regulator, organisasi profesi, sektor swasta, akademisi, dan pemimpin global profesi akuntansi. IFAC Connect di Jakarta dihadiri hampir 500 peserta dari 33 negara dan yurisdiksi.

Baca juga: IAI dan IFAC Tegaskan Peran Strategis Akuntan Jaga Stabilitas Ekonomi

Presiden International Federation of Accountants (IFAC), Jean Bouquot menegaskan, kolaborasi regional menjadi pilar penting dalam memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik. Forum ini membahas berbagai tantangan dan peluang yang sedang dihadapi profesi akuntan.

Sebagai induk organisasi profesi akuntansi global, IFAC kembali menegaskan tujuannya untuk menyatukan dan menghubungkan profesi di seluruh dunia.

Bouquot menegaskan, agenda forum ini merefleksikan komitmen IFAC dalam meningkatkan nilai tambah bagi anggotanya.

Di samping itu, ia juga menyoroti pentingnya pembelajaran dari para anggota sebagai bentuk koneksi paling mendasar dan bermakna bagi IFAC.

Baca juga: Soal Revisi UU P2SK, Bos OJK Beberkan Dampaknya ke Industri Keuangan

Bouquot turut mengapresiasi IAI atas Presidensi ASEAN Federation of Accountants (AFA) periode 2026-2027, yang dinilai membuka babak penting bagi AFA untuk melanjutkan fondasi kuat kolaborasi regional yang telah dibangun selama bertahun-tahun.

“IFAC akan terus memainkan peran sebagai pemersatu profesi akuntansi global dan memperkuat konektivitas antar organisasi anggota, dengan pembelajaran dari para anggota sebagai bagian paling fundamental dari misinya,” ujarnya dikutip Jumat, 5 Desember 2025.

OJK Dorong Penguatan Kepercayaan dan Tata Kelola

Sementara, Ketua Dewan Audit Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sophia Wattimena, dalam sambutannya mengatakan, kepercayaan dan tata kelola yang kuat merupakan fondasi utama ketahanan sistem keuangan.

OJK menempatkan aspek keberlanjutan, digitalisasi, dan tata kelola sebagai fokus utama dalam memperkuat regulasi dan pengawasan.

OJK telah menerbitkan sejumlah kebijakan strategis, termasuk penguatan kompetensi dan integritas profesi penunjang, serta penegasan tanggung jawab direksi atas keakuratan pelaporan.

Baca juga: OJK Anugerahkan Majalah Infobank sebagai Majalah Terproduktif

OJK juga terus memimpin agenda keuangan berkelanjutan melalui penyempurnaan Taksonomi Hijau Indonesia, regulasi perdagangan karbon, dan dukungan terhadap adopsi standar pengungkapan keberlanjutan IFRS S1 dan S2.

“Keberhasilan Indonesia dalam memasuki fase matang dalam keuangan berkelanjutan menurut Sustainable Banking and Finance Network (SBFN) mencerminkan komitmen kami yang konsisten dalam mengintegrasikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) ke dalam sistem keuangan,” kata Sophia yang juga merupakan anggota Dewan Pengawas IAI.


IAI Dorong Transformasi Profesi Akuntansi

Adapun Ketua Dewan Pengurus Nasional IAI, Ardan Adiperdana menambahkan, profesi akuntansi berada di pusat transformasi menuju Indonesia Emas 2045 dan penguatan kerja sama ASEAN.

Ia menilai, kemitraan antara IFAC dan organisasi profesi di kawasan memberi nilai strategis dalam menerjemahkan standar global ke dalam aksi nyata.

Karena itu, penting untuk mempercepat implementasi keberlanjutan, memastikan adopsi teknologi yang beretika dan tepercaya, serta memperkuat pipeline talenta agar semakin siap memimpin agenda keberlanjutan dan digitalisasi.

Baca juga: Adopsi Teknologi AI Bantu Efisiensi Industri Asuransi

IAI sendiri, lanjutnya, sedang memodernisasi jalur pendidikan profesi agar lebih fleksibel, digital, dan relevan dengan kebutuhan masa depan.

Ardan menegaskan bahwa profesi akuntansi Indonesia berada di pusat perubahan struktural menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan.

Kemitraan antara IFAC dan organisasi profesi akuntansi di tingkat regional dinilai memberikan nilai tambah signifikan.

“IFAC Connect menjadi jembatan penting antara standar global dan realitas regional, memastikan aspirasi global benar-benar diterjemahkan menjadi tindakan nyata,” pungkasnya. (*) Ari Astriawan

Halaman12

Page: 1 2

Yulian Saputra

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

3 mins ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

13 mins ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

1 hour ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

2 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

3 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

3 hours ago