News Update

Hadapi Digital, Industri Perbankan Harus Fokus Pilih Layanan

Jakarta – Dalam menghadapi perkembangan teknologi dan adanya disrupsi digital, industri jasa keuangan khususnya perbankan diminta untuk tidak terlalu gegabah dalam menerbitkan produk digital.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja pada pada Acara Infobank Digital Brand Award 2018 di Shangri-La Hotel Jakarta (25/4). Jahja menilai, dalam memasuki layanan digital, perbankan harus fokus dalam satu layanan bukan memperbanyak produk digital.

“Mungkin dari berbagai latar belakang bank berbeda. Kalau bicara topik digital seperti melihat laut dan banyak ikan. Tapi bagaimana kita bagian dari bisnis bisa fokus menggarap salah satu layanan. Ini kuncinya. Digital begitu banyak yang dilihat kita mau semua. Tapi coba kita pilah-pilah dulu,” Jelas Jahja pada Acara Infobank Digital Brand Award 2018 di Shangri-La Hotel Jakarta, Rabu 25 April 2018.

Baca juga: Hadapi Disrupsi, Industri Harus Laksanakan Tiga Transformasi Digital

Dirinya menambahkan, para pelaku industri harus memilih salah satu produk dan menekuninya seperti yang telah dilakukan perusahaan besar di negara lain. Dirinya menilai, fokus ke salah satu produk tersebut juga sebagai upaya dalam digital branding.

“Kalau digital apa sih yang bisa diberikan. Paymentkah atau Financial Serviceskah ada juga dari layanan antar makan,minum dan juga transportasi ini harus diperhatikan,” tambah Jahja.

Tak hanya itu, pelaku industri juga diminta untuk menentukan target market yang akan disasarnya guna lebih memudahkan bisnis untuk berkembang dan lebih fokus.

“Kita harus punya target market, karena kebutuhannya mereka berbeda. Kalau mau buat digital yang all in one tidak akan bisa. Kita harus fokus. Kita harus coba kenali dulu,” tutup Jahja.(*)

Suheriadi

Recent Posts

KPEI Catat Transaksi CCP PUVA Capai USD168 Juta per Akhir Oktober 2024

Jakarta - PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) sebagai Central Counterparty Pasar Uang dan Valuta… Read More

2 hours ago

Analis Rekomendasikan Buy Saham BBNI, Ini Alasannya!

Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI melalui aplikasi wondr by BNI… Read More

3 hours ago

Gapensi Tolak Keras PPN 12 Persen: Bisa Perlambat Proyek Pemerintah

Jakarta – Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) menolak rencana pemerintah menaikkan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) menjadi… Read More

3 hours ago

IHSG Ditutup Meningkat 1,65 Persen, 299 Saham Hijau

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 25 November 2024, ditutup… Read More

3 hours ago

Dari Generasi ke Generasi, Komitmen Universal BPR untuk Tumbuh Berkelanjutan

Jakarta - Universal BPR adalah contoh nyata bagaimana bisnis keluarga dapat berkembang dan beradaptasi dengan… Read More

3 hours ago

Zurich Indonesia Optimistis Pasar Otomotif Dalam Negeri Bakal Lebih Kuat di 2025

Jakarta - Bisnis kendaraan bermotor di Indonesia tengah menghadapi tantangan berat akibat melemahnya daya beli… Read More

3 hours ago