Internasional

Hacker Rusia Susupi Sistem Komputer Lembaga Penegak Hukum Ukraina

Jakarta – Konflik perang berkepanjangan antara Rusia-Ukraina kian memanas. Terbaru, tim perlindungan siber Ukraina menyebut, pihak Rusia menggunakan hacker untuk menargetkan sistem komputer di lembaga penegak hukum di Ukraina.

Kepala Layanan Komunikasi Khusus dan Perlindungan Informasi Khusus Ukraina badan intelijen luar negeri, dalam negeri, dan militer Rusia, Yurii Shchyhol mengatakan, para hacker menarget kantor dan departemen Kejaksaan Agung Ukraina yang mendokumentasikan kejahatan perang. 

“Para peretas tersebut diketahui bekerja di badan intelijen luar negeri, dalam negeri, dan militer Rusia,” katanya dikutip VOA Indonesia, Minggu, 24 September 2023.

Baca juga: Rusia Jual Ratusan Properti Ukraina Senilai Ratusan Miliar, Salah Satunya Milik Presiden Zelensky

Ia mengatakam, terdapat perubahan arah, dari fokus pada fasilitas energi menjadi pada institusi penegakan hukum yang sebelumnya tidak sering menjadi sasaran.

“Pergeseran ini, ke arah pengadilan, jaksa dan unit penegakan hukum, menunjukkan bahwa peretas mengumpulkan bukti tentang kejahatan perang Rusia di Ukraina dengan tujuan untuk menindaklanjuti penyelidikan Ukraina,” jelasnya.

Lebih lanjut, kegiatan ‘spionase’ Rusia tersebut akan dipaparkan dalam laporan pihaknya yang akan diterbitkan pada Senin (25/9). 

Dalam laporan tersebut, diketahui bahwa para hacker juga berusaha mengumpulkan informasi intelijen tentang warga negara Rusia yang ditangkap di Ukraina. Tujuannya untuk membantu orang-orang ini menghindari penuntutan dan memindahkan mereka kembali ke Rusia. 

“Kelompok yang kami identifikasi terlibat dalam kegiatan ini adalah bagian dari badan intelijen GRU dan FSB Rusia,” kata Shchyhol. 

Baca juga: Kian Panas, AS Jor-joran Dukung Ukraina Lawan Rusia

Sebelumnya, Pengadilan Kriminal Internasional (International Criminal Court/ICC) yang berbasis di Belanda, mengatakan telah mendeteksi adanya aktivitas tidak biasa di jaringan komputernya pada akhir pekan lalu. Hingga Jumat, masih belum jelas siapa yang berada di balik peretasan tersebut. 

Menjelang invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, badan intelijen Barat memperingatkan potensi serangan siber yang dapat menyebar ke tempat lain dan menyebabkan kerusakan  pada jaringan komputer global. 

Meskipun hanya ada sedikit bukti adanya dampak buruk hingga saat ini, peretasan sering kali dimanfaatkan oleh Rusia bersamaan dengan operasi militernya. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

14 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

14 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

15 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

16 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

16 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

19 hours ago