Jakarta – Kelompok peretas Brain Chiper menepati janjinya mengirim data kunci enkripsi yang dilumpuhkan oleh Ransomware di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya, beberapa waktu lalu.
Hal tersebut diumumkan langsung di blog dark web milik Brain Chiper. Pengumuman ini juga dibagikan di media sosial X, dengan akun @Stealthmole.
“Kami secara mandiri membuat keputusan ini, tanpa adanya intervensi dari layanan layanan khusus atau lembaga hukum,” tulis pengumuman tersebut, dikutip Rabu, 3 Juli 2024.
Baca juga: Peretas PDNS Minta Maaf, Siap Buka Kunci Data Secara Gratis
Selain mengumumkan telah mengirim data kunci enkripsi PDNS 2, mereka juga membagikan tutorial untuk mengunduh kunci dari data yang dienkripsi.
Lebih lanjut, kelompok ini juga meyakinkan bahwa praktik peretasan terhadap PDNS menjadi yang pertama dan terakhir bagi korban untuk mendapatkan kunci secara cuma-cuma.
Baca juga: Data yang Diretas dari PDNS Diperkirakan Normal Bulan Juli 2024, Ini Alasannya
Brain chipper juga mengatakan bahwa pihaknya akan menunggu konfirmasi dari pemerintah Indonesia untuk memastikan bahwa kunci gratisnya berfungsi. Usai dikonfirmasi pemerintah, maka data yang mereka miliki akan dihapus secara permanen.
Di penutup pengumumannya, mereka akan mengancam untuk mempublikasikan data yang dilumpuhkan sebelumnya, jika pemerintah berdalih telah memulihkan data secara mandiri, atau lewat bantuan pihak ketiga (tanpa menggunakan dekriptor yang Brain Cipher kirim).
“Jika pemerintah Indonesia mengatakan telah memulihkan data secara mandiri atau lewat bantuan pihak ketika, maka kami akan mempublikasikan data yang dilumpuhkan sebelumnya,” tegasnya. (*)
Editor : Galih Pratama
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (22/11) ditutup… Read More
Jakarta – Maya Watono resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama (Dirut) Holding BUMN sektor aviasi dan… Read More
Jakarta - PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp158,60… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan tegas melaksanakan langkah-langkah pengawasan secara ketat terhadap PT… Read More
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (22/11) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - Rupiah berpeluang masih melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akibat ketegangan geopolitik Ukraina dan Rusia… Read More