Pihak Garuda terus memonitor situasi maupun perkembangan berkaitan dengan aktivitas Gunung Raung dan kesiapan Bandara Ngurah Rai Denpasar untuk kembali melaksanakan operasional penerbangan. Dwitya Putra
Jakarta–PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menunda 43 penerbangan akibat aktivitas Gunung Raung kembali meningkat. Kondisi tersebut menyebabkan Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar ditutup pukul 12.00-18.00 WITA.
VP Corporate Communications Pelaksana Harian GIAA, M. Ikhsan Rosan mengatakan, hal ini sesuai dengan NOTAM “Notice to Airman” No A1635/15 yang dikeluarkan oleh Briefing Office Kementerian Perhubungan RI terkait peningkatan aktivitas Gunung Raung.
“Berkaitan situasi tersebut, setidaknya terdapat sebanyak 43 penerbangan domestik dan internasional Garuda yang terdampak sepanjang pukul 12.00-18.00 WITA hari ini,” kata Ikhsan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis, 6 Agustus 2015.
Ditambahkan, dengan mempertimbangkan situasi yang terjadi, maka pihaknya menghimbau para penumpang yang memiliki jadwal penerbangan pada periode waktu tersebut untuk memeriksa kembali reservasinya melalui Call Center Garuda Indonesia sebelum menuju bandara sampai pemberitahuan bahwa Bandara Ngurah Rai akan beroperasi kembali.
“Kami akan terus memonitor situasi dan perkembangan berkaitan dengan aktivitas Gunung Raung dan kesiapan Bandara Ngurah Rai Denpasar untuk kembali melaksanakan operasional penerbangan,” tutupnya. (*)
@dwitya_putra14
Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More