Moneter dan Fiskal

Gunung Agung ‘Awas’ Pertemuan IMF-WB 2018 Tetap Digelar di Bali

Bandung – Pemerintah masih belum berniat memindahkan pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF) dan World Bank (WB) Annual Meeting 2018 dari Bali, meski kondisi dan aktivitas Gunung Agung di Bali sedang meningkat, dan warga sekitar sudah melakukan pengungsian.

Ketua Penyelenggara Pertemuan Tahunan IMF dan World Bank Annual Meetings 2018, Luhut Binsar Pandjaitan meyakini, pertemuan internasional yang besar ini masih akan tetap berlangsung. Menurutnya, status Gunung Agung yang ada saat ini belum akan merubah rencana pemerintah.

“Saya kira masih sama seperti yang kemarin statusnya, bisa saja setiap waktu meledak. Saya kira terlalu cepat ngomongin masalah itu,” ujar Luhut di Bandung, Rabu 27 September 2017.

Namun demikian dirinya tidak menutup kemungkinan untuk memindahkan Pertemuan Tahunan IMF dan World Bank Annual Meetings 2018 dari Bali ke Jakarta. Di mana Jakarta ditetapkan sebagai lokasi cadangan pertemuan besar ini lantaran dari segi infrastruktur yang lebih mendukung.

“Yaa mungkin di Jakarta (pertemuan tahunan IMF dan World Bank Annual Meetings 2018). Tapi ini terlalu cepat untuk bicara masalah seperti ini,” ucapnya.

Luhut pun meyakini status gunung agung yang saat ini ada di level 4 atau ‘awas’ tersebut tidak berlangsung lama. Selain itu, pemerintah juga berharap agar permasalahan Gunung Agung jangan sampai mengganggu kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia.

Agar tidak terganggunya kunjungan wisman ke Bali, dirinya menyebutkan bawa ada dua hal yang bisa dilakukan. Pertama, kata Luhut, pemerintah akan melihat seberapa besar ledakan dari Gunung Agung tersebut. Lalu, media juga jangan menakut-nakuti masyarakat dengan pemberitaan yang beredar.

“Terganggu atau tidak, belum bisa kita beri tahu sih, kalau pun sampai terjadi kita sudah punya kontigensinya,” ucap Luhut yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman.

Pertemuan tahunan IMF-WB AM 2018 akan digelar di Nusa Dua, Bali, pada 8-14 Oktober 2018. Diperkirakan akan ada lebih dari 15.000 orang peserta yang terdiri dari 89 negara anggota IMF-WB, pimpinan dan staf IMF-WB, para pelaku utama sektor keuangan, akademisi, CSD/NGO, pers dan observer.

Untuk mengoptimalkan manfaat IMF-WB AM 2018, lndonesia telah menyusun program Voyage to Indonesia (VTI) dan paralel/side events. Program VTl merupakan rangkaian kegiatan menuju IMF-WB AM 2018 yang dilakukan sejak 2016 sampai dengan dilaksanakannya IMF-WB AM 2018. Program VTI bertujuan untuk branding dan promosi atas penyelenggaraan lMF-WB AM 2018 di Indonesia. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

2 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

3 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

3 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

5 hours ago

Strategi Asuransi Tri Prakarta Perkuat Layanan bagi Nasabah

Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More

5 hours ago

Livin’ Fest 2025 Siap Digelar di Grand City Convex Surabaya, Catat Tanggalnya!

Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More

7 hours ago