Categories: Perbankan

Gubernur BI Ungkap Tiga Kunci Penggerak Ekonomi Indonesia 2026

Poin Penting

  • BI menyiapkan bauran kebijakan 2026, meliputi moneter, makroprudensial, sistem pembayaran digital, pendalaman pasar, dan dukungan UMKM, untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
  • Gubernur BI, Perry Warjiyo menegaskan tiga kunci pertumbuhan 2026, yakni optimisme, kerja maksimal lintas sektor, dan sinergi kebijakan antara BI dan pemerintah.
  • BIRAMA 2025 menjadi ruang edukasi publik, termasuk untuk generasi muda, agar memahami arah kebijakan BI dan berperan dalam memperkuat ekonomi nasional.

Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan bahwa optimisme, kerja keras lintas sektor, dan sinergi menjadi tiga landasan penting dalam mendorong perekonomian nasional tumbuh lebih tinggi dan lebih tangguh pada 2026.

“Kita harus optimis bahwa perekonomian Indonesia akan lebih baik dan mampu menghadapi tantangan,” kata Perry saat membuka gelaran Bank Indonesia Bersama Masyarakat (BIRAMA) 2025, dilansir ANTARA, Senin, 1 Desember 2025.

Ia melanjutkan bahwa Indonesia memiliki fundamental kuat untuk menjaga ketahanan di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian.

Pertumbuhan ekonomi yang solid, stabilitas makro, serta sistem keuangan yang terjaga menjadi modal penting menuju 2026.

Baca juga: Ekonom Nilai Target Kredit 12 Persen di 2026 Realistis, Ini Tantangannya

Perry pun menyampaikan bahwa BI akan all out dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan yang mampu menjaga stabilitas sekaligus mendorong percepatan ekonomi.

Seluruh kebijakan tersebut membutuhkan sinergi erat dengan pemerintah, khususnya dalam bauran kebijakan transformasi ekonomi nasional.

Untuk tahun 2026, BI menyiapkan sejumlah arah strategis, yaitu:

1. Kebijakan moneter

Difokuskan untuk menjaga inflasi tetap terkendali dan menstabilkan nilai tukar rupiah di tengah dinamika pasar global.

2. Kebijakan makroprudensial

Diarahkan untuk memperkuat fungsi intermediasi perbankan, terutama dalam mendukung sektor-sektor prioritas pemerintah.

3. Sistem pembayaran digital

BI memperluas digitalisasi pembayaran melalui peningkatan transaksi QRIS, BI-FAST, dan ekosistem pembayaran digital lainnya.

4. Pendalaman pasar uang dan Valas

Menguatkan empat pilar pasar keuangan—produk, harga, pelaku, dan infrastruktur—guna memastikan pembiayaan ekonomi berjalan lebih efisien.

5. Pengembangan UMKM, ekonomi hijau, dan syariah

BI melanjutkan komitmen memperkuat sektor kerakyatan, mendukung transisi hijau, dan mendorong ekonomi syariah sebagai motor baru pertumbuhan.

Baca juga: Hadiri PTBI 2025, Prabowo Klaim Ekonomi RI Tumbuh Menjanjikan

“Melalui penguatan bauran kebijakan tersebut, Bank Indonesia berkomitmen penuh mendukung Asta Cita dan memastikan stabilitas serta pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berdaya tahan,” tegas Perry.

Page: 1 2

Yulian Saputra

Recent Posts

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI, Bukti Peran Strategis dalam Stabilitas Ekonomi RI

Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More

8 mins ago

Segini Kekayaan Menhut Raja Juli Antoni yang Diminta Mundur Anggota DPR

Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More

26 mins ago

DJP Tunjuk Roblox dan 4 Perusahaan Digital Jadi Pemungut PPN, Ini Rinciannya

Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More

30 mins ago

BEI Tekankan Kolaborasi dan Tanggung Jawab Bersama Bangun Masa Depan Hijau

Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More

1 hour ago

Balikkan Keadaan, Emiten PEHA Kantongi Laba Bersih Rp7,7 M di September 2025

Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More

2 hours ago

Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp3,30 Triliun, Catat Tanggalnya!

Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More

2 hours ago