Categories: Moneter dan Fiskal

Gubernur BI Tekankan Enam Agenda Utama Indonesia di G20 Financial Track

Jakarta – Dalam masa Presidensi G20, Indonesia memiliki beberapa agenda utama yang hendak dibahas dengan berbagai negara. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan terdapat enam agenda finansial utama yang diusung pada acara G20.

Keenam agenda tersebut adalah i) Exit Strategy untuk mendukung pemulihan, ii) Mengatasi scarring effect untuk mengamankan pertumbuhan masa depan, iii) Sistem pembayaran di era digital, iv) Keuangan Berkelanjutan, v) Inklusi keuangan, vi) Perpajakan internasional.

Pada agenda pertama, Perry ingin agar normalisasi kebijakan dilakukan dengan hati-hati dan menjadi prioritas bagi pembuat kebijakan global. Menurutnya, saat ini normalisasi kebijakan sudah mulai dilakukan oleh beberapa negara maju.

“Ini (normalisasi) juga akan berpotensi menciptakan kondisi keuangan global yang lebih ketat dan dapat menyebabkan arus keluar modal dari Pasar negara berkembang,” jelas Perry, 17 Februari 2022.

Lalu pada poin kedua, negara-negara G20 akan membahas tentang scarring effect yang terjadi akibat pandemi Covid-19. Dengan demikian pemulihan ekonomi bisa semakin merata. Ketiga adalah sistem pembayaran di era digital. Agenda ini sempat dibahas pada Presidensi Saudi Arabia pada 2020 lalu.

Gubernur BI mengungkapkan kali ini akan fokus pada pembayaran antar negara dan mata uang digital oleh bank sentral. Dengan begitu, G20 bisa memberikan sistem pembayaran yang lebih murah, cepat, dan transparan.

Keempat, keuangan berkelanjutan juga menjadi agenda penting G20. Transisi ekonomi rendah karbon dan keuangan berkelanjutan diperlukan setiap negara untuk stabilitas makroekonomi dan finansial. Selanjutnya, agenda kelima adalah inklusi finansial. Presidensi Indonesia akan fokus pada inklusi finansial digital yang mamu menjangkau lebih banyak masyarakat dengan biaya yang lebih murah.

Agenda keenam dan terakhir adalah perpajakan internasional. Indonesia akan mendorong sistem pajak internasional yang lebih stabil dan adil bagi semua negara.

“Di bawah agenda Perpajakan Internasional, G20 akan memajukan pembahasan terkait paket pajak internasional, kepastian pajak, transparansi pajak, pajak dan pembangunan, lingkungan dan pajak, serta pajak dan gender,” tambah Perry. (*)

 

Editor: Rezkiana Nisaputra

Evan Yulian

Recent Posts

BI Dinilai Perlu Tahan Suku Bunga di Level 6 Persen, Ekonom Beberkan Alasannya

Jakarta - Bank Indonesia (BI) dinilai perlu untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan atau BI… Read More

6 mins ago

Kontribusi Dana Pensiun Hanya 5 Persen dari PDB, OJK Siapkan Strategi Ini

Jakarta - Industri dana pensiun adalah salah satu industri keuangan yang memainkan peran vital bagi… Read More

42 mins ago

Begini Peran Bos Sriwijaya Air Hendry Lie dalam Kasus Korupsi Timah

Jakarta – Kasus skandal korupsi tata niaga timah kini masuki babak baru. Salah satu pendiri… Read More

55 mins ago

Pembiayaan Syariah Maybank Indonesia Tembus Rp30,98 Triliun hingga September 2024

Jakarta - PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung pertumbuhan usaha… Read More

2 hours ago

Ditipu Oknum Borrower, KoinP2P Siap Ganti Uang Lender

Jakarta – Salah satu anak perusahaan aplikasi keuangan KoinWorks, yaitu KoinP2P, diduga menjadi korban kejahatan… Read More

2 hours ago

Tugu Insurance dan ruparupa rewards Bersinergi Hadirkan Manfaat Lebih bagi Pelanggan

Jakarta – PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) memperkuat sinergi strategis dengan mengumumkan… Read More

2 hours ago