Categories: Analisis

Gubernur BI: Pembiayaan Infrastruktur Masih Terkendala

Kebutuhan pembiayaan infrastruktur ke depan sangat besar. Pemerintah akan fokuskan pembangunan infrastruktur dan konektivitas antar daerah. Ria Martati.

Jakarta– Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W Martowardojo mengungkapkan salah satu tantangan perekonomian saat ini adalah sulitnya mendapatakan pembiayaan guna mengatasi celah pembiayaan infrastruktur. Padahal, Pemerintah RI saat ini memfokuskan pada pembangunan infrastruktur dan konektivitas antar daerah. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk memberi anggaran yang lebih besar pada pembangunan infrastruktur dengan pengurangan subsidi bahan bakar minyak, dan skema private public partnership.

“Pembangunan infrastruktur jelas memerlukan pembiayaan jangka panjang, tantangannya adalah bagaimana menyediakan pembiayaan jangka panjang di tengah-tengah pengetatan regulasi finansial, belanja korporasi yang rendah, sumber dana pemerintah yang terbatas, dan di tengah-tengah ketidakpastian global,” kata Agus dalam  Joint IMF-Bank Indonesia Conference Future of Asia’s Finance for Development 2015, di Gedung Thamrin, Jakarta, Rabu 2 September 2015.

Agus mempertanyakan kecukupan berbagai inisiatif untuk penyediaan pembiayaan infrastruktur seperti yang telah dilakukan dalam Asian Bond Markets Initiative (ABMI) di bawah kerjasama ASEAN+3, ASEAN Infrastructure Fund (AIF) dibawah kerjasama ADB dan ASEAN, Global Infrastructure Fund di bawah kerjasama negara-negara G20, dan upaya di tingkat nasional lainnya untuk pengembangan infrastruktur.

Mengutip ADB, Agus menjelaskan, lebih dari USD 1 triliun harus dibelanjakan di infrastruktur untuk menjaga pertumbuhan ASEAN dalam periode 10 tahun mendatang. Ditambah lagi, dalam periode yang sama Asia akan membutuhkan sekira USD 8 triliun untuk keseluruhan infrastruktur energi, trasnportasi, telekomunikasi, air, dan sanitasi. Ditambah lagi, Asia akan membutuhkan USD300 juta untuk proyek-proyek infrastruktur dalam pipeline, termasuk pembangunan konstruksi, dan koordinasi kebijakan antara dua atau lebih negara-negara Asia yang memiliki dampak positif antar negara.

Di Indonesia sendiri, pemerintah saat ini memberikan perhatian besar untuk mendorong pembangunan infrastruktur. Dalam lima tahun ke depan, Pemerintah berencana membangun 5000 km rel kereta, 2.600 km jalan, 49 bendungan, 24 pelabuhan, dan pembangkit listrik dengan kapasitas 35.000 megawatt.

Di sisi finansial, Pemerintah telah berkomitmen untuk mengurangi subsidi BBM, di 2014 hal itu menciptakan fiscal space senesar USD19 juta untuk infrastruktur. Ditambah lagi dengan berbagai insentif fiskal untuk investasi, menyediakan jaminan sosial bagi rakyat miskin, melanjutkan program pendalaman keuangan to memobilisasi simpanan domestik untuk pembiayaaan investasi pemerintah dan swasta, dan meningkatkan keterlibatan sektor swasta melalui skema PPP.

“Namun, dengan sangat besarnya kebutuhan pembiayaan, kita membutuhkan lebih banyak inisiatif untuk mewujudkan rencana kita,”tandasnya.

Apriyani

Recent Posts

Bank Mandiri Segarkan Komisaris, Pertebal Pengawasan di Tengah Ekspansi

Poin Penting Bank Mandiri merombak jajaran Dewan Komisaris melalui RUPSLB 19 Desember 2025 dengan menunjuk… Read More

12 hours ago

Aliran Modal Asing Masuk RI Rp0,24 Triliun di Pekan Ketiga Desember 2025

Poin Penting Modal asing masuk Rp0,24 triliun ke Indonesia pada pekan ketiga Desember 2025, terutama… Read More

20 hours ago

Simak Nih! 5 Tips Jaga Keamanan Bertransaksi Digital di Momen Nataru

Poin Penting Pemerintah memproyeksikan lonjakan transaksi digital seiring tingginya aktivitas belanja masyarakat selama libur Natal… Read More

1 day ago

Danantara Bersama BP BUMN dan BTN Kerahkan Bantuan untuk Korban Banjir Sumatra

Poin Penting Danantara Indonesia dan BP BUMN mengerahkan 1.066 relawan serta 109 armada truk melalui… Read More

2 days ago

Ini Komitmen Bank INA Dukung Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat

Bank INA dan Indomaret salurkan 250 paket nutrisi di Depok untuk mencegah stunting. Program CSR… Read More

2 days ago

Intip Gerak Saham Indeks INFOBANK15 Sepekan di Tengah Koreksi IHSG

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,10 persen ke level 8.609,55 pada Jumat (19/12). Indeks INFOBANK15… Read More

2 days ago