Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengaku bersyukur atas terus menguatnya nilai tukar rupiah dalam beberapa hari terakhir. Dirinya pun menjelaskan empat faktor utama yang membuat nilai tukar rupiah semakin menguat hingga hari ini (28/1) berada di posisi Rp14.038 per dollar Amerika Serikat (AS).
Pada faktor pertama penyebab penguatan rupiah ialah masih terus meningkatnya kepercayaan investor global maupun domestik terhadap pasar keuangan Indonesia yang dipercaya mendorong stabilitas nilai tukar.
“Pertama bahwa confidence investor asing terus kuat dan itu terbukti dari terus masuknya aliran modal asing tidak hanya Penanaman Modal Asing (PMA) tapi juga investasi portofolio, baik di obligasi, saham maupun aset lain,” kata Perry usai acara syukuran Hari Ulang Tahun (HUT) -64 Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) di Kantor Pusat ISEI Jakarta, Senin 28 Januari 2019.
Faktor kedua Perry menambahkan, penguatan terjadi akibat sinergitas kebijakan antara pemerintah, BI, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan berbagai hal guna terus mendukung prospek ekonomi yang lebih baik dengan stabilitas yang terjaga.
“Sebagaimana diketahui bahwa sejumlah prosedur terkait lembaga surveyor dan pengaturan logistik di pelabuhan itu akan disederhanakan jadi itu bisa dorong ekspor,” tambah Perry.
Baca juga: Aliran Modal Asing Masuk Rp19,2 Triliun, Buat Rupiah Makin Perkasa
Faktor ketiga dirinya menilai, bahwa mekanisme pasar semakin berkembang dimana pada saat ini pasar tidak hanya bergantung pada spot, swap namun dapat juga melalui domestic non deliverable forward (DNDF).
“Dari waktu ke waktu volume DNDF terus berlangsung .Kami pastikan bahwa likuiditas valas ada. Baik di spot, swap dan DNDF,” tambah Perry.
Dan yang terakhir, Pery menilai ketahanan eksternal ekonomi nasional semakin membaik termasuk sisi transksi berjalan yang lebih rendah dan aliran modal asing yang masih terus mengalir masuk.
Sebagai informasi tambahan, berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) saja pada Senin (28/1), rupiah bertengger pada level Rp14.038 per dolar AS. Angka tersebut terlihat menguat bila dibandingkan dengan Jumat sebelumnya (25/1) yang ada di angka Rp14.163 per dolar AS. (*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More