Teknologi

GTIA ASEAN Community Dorong Kolaborasi IT untuk Tangkal Serangan Siber

Jakarta - Global Technology Industry Association (GTIA), komunitas keanggotaan nirlaba yang menghubungkan dan mewakili saluran IT secara global, merayakan kesuksesan teknologi di Indonesia dan ASEAN dalam GTIA ASEAN Community Meeting pada Selasa, 16 September 2025, di Hotel Ritz Carlton Kuningan, Jakarta.

Lebih dari 200 peserta hadir dalam acara tersebut, menjadikannya jumlah terbanyak sepanjang sejarah GTIA ASEAN Community Meeting. CEO GTIA, Dan Wensley mengungkapkan, komunitas GTIA beserta forum yang diadakan dapat menjadi wadah pertukaran pengetahuan atau informasi, dan produk terkini terkait layanan IT di setiap industri.

Tak kalah penting, Dan menegaskan, komunitas seperti GTIA sangat dibutuhkan sebagai wadah pertukaran informasi dan pengetahuan terkait keamanan siber.

Penggunaan teknologi digital yang masif meningkatkan potensi serangan siber, yang terus berkembang mengikuti kemajuan teknologi. Komunitas memungkinkan anggotanya bertukar wawasan dan memahami tren serangan siber.

“Karena, mereka (anggota GTIA) bekerja melawan aktor yang jahat di sisi keamanan siber, mereka bekerja sekeras mungkin untuk melindungi bisnis-bisnis kecil (UMKM),” sebut Dan saat ditemui di acara Global Technology Industry Association (GTIA) ASEAN Community Meeting di Jakarta, Selasa, 16 September 2025.

Baca juga: Bukan Lagi Otomatisasi, Perbankan Diprediksi Adopsi Ini ke Depan

Menurut Dan, perkembangan teknologi yang membuka potensi ancaman siber justru meningkatkan kebutuhan diskusi terkait isu tersebut.

“Jadi, sangat penting untuk kita tetap bersama, dan memahami dampaknya (serangan siber),” tegas Dan.

Belajar dari Praktik Terbaik dan Ekspansi Pasar

Selain keamanan siber, melalui komunitas GTIA, anggota dapat mempelajari best practice dari negara lain dan menyesuaikannya dengan kebutuhan lokal maupun regional.

Dan menjelaskan, industri IT unik karena kompetitor sekalipun dapat duduk bersama untuk berdiskusi dan mencari solusi terbaik bagi masyarakat serta pengembangan teknologi global.

“Alasan bergabung dengan komunitas adalah karena semuanya bergerak cepat. Power untuk memahami informasi atau pandangan dari kompetitor adalah sesuatu yang berharga. Mencoba melakukan semua sendiri menempatkan anda di posisi yang tak menguntungkan,” tambah Dan.

Baca juga: Faktor Manusia Sering Jadi Celah Kejahatan Siber, BCA Ingatkan Bahaya Fake BTS

Hal senada diungkapkan Jul Darmawan, Director of Partner Success di Global Asia Sinergi, penyedia solusi IT dengan 80 persen klien perbankan. Ia menyebut bergabung dengan komunitas GTIA membantu memahami standar best practice di berbagai negara.

“Itu sangat membantu untuk terutama sharing best practices ya. Terkait dengan beberapa, gimana sih tren dunia IT, adanya AI. Everything itu di IT solutions itu kan kadang-kadang ada good thing, ada bad thing,” jelas Jul.

Ia menambahkan, budaya update terus menerus dan keterbukaan untuk saling sharing terkait perkembangan teknologi di antara organisasi sangatlah krusial.

“Makanya penting dengan adanya komunitas-komunitas gini (GTIA). Kita bisa saling sharing dan mengedukasi,” tekannya.

Page: 1 2

Yulian Saputra

Recent Posts

DJP Tunjuk Roblox dan 4 Perusahaan Digital Jadi Pemungut PPN, Ini Rinciannya

Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More

3 hours ago

ASII Gairahkan Pasar Otomotif Nasional Lewat Astra Auto Fest 2025

Poin Penting ASII membuka Astra Auto Fest 2025 di BSD sebagai upaya mendorong pasar otomotif… Read More

4 hours ago

BEI Tekankan Kolaborasi dan Tanggung Jawab Bersama Bangun Masa Depan Hijau

Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More

4 hours ago

Kolaborasi BRIDS dan Pegadaian Hadirkan Layanan Gadai Efek Online

Poin Penting BRIDS dan Pegadaian meluncurkan layanan Gadai Efek Online di aplikasi BRIGHTS, memungkinkan investor… Read More

5 hours ago

Balikkan Keadaan, Emiten PEHA Kantongi Laba Bersih Rp7,7 M di September 2025

Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More

5 hours ago

Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp3,30 Triliun, Catat Tanggalnya!

Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More

5 hours ago