Jakarta – Sejak berdiri pada 2016 hingga akhir 2022, Grup Modalku tercatat sudah menyalurkan pendanaan sebesar Rp41,2 triliun. Pendanaan tersebut mengalir ke lebih dari 5,1 juta UMKM di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Tahun lalu, Grup Modalku mencatatkan pertumbuhan pendanaan hingga 40% secara tahunan.
Di Indonesia, penyaluran pendanaan Grup Modalku mengalir ke UMKM di berbagai sektor industri, tapi mayoritas ke sektor perdagangan, baik grosir maupun eceran, termasuk pengusaha online. Pangsa sektor ini mencapai 55% dari total pendanaan Grup Modalku. Selanjutnya diikuti dengan sektor jasa, termasuk industri pengolahan, konstruksi, serta pengangkutan dan pergudangan sebesar 44%. Sedangkan sektor kehutanan dan perikanan sebesar 1%.
Meski pulau Jawa masih dominan, penyaluran pendanaan juga mengalir area lain, seperti Sumatera Utara, Lampung, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan Bali.
Menurut Co-founder dan CEO Modalku, Reynold Wijaya, tahun 2022 bukan periode mudah. Berbagai tantangan dihadapi Modalku dalam menjalankan bisnisnya. Namun ia bersyukur di tengah kondisi ekonomi yang penuh tantangan, Modalku tetap tumbuh solid. Modalku juga sudah berhasil mengamankan funding.
“Modalku berhasil mendapatkan pendanaan di awal tahun dari investor yang mampu memberi kesempatan bagi kami untuk tumbuh dan bertahan di tahun ini. Tahun 2022 juga merupakan tahun kolaborasi, dimana Modalku banyak menjalankan kolaborasi strategis dengan berbagai pihak. Tentunya semua itu dilakukan demi membangun ekosistem yang lengkap bagi para UMKM, khususnya UMKM di Indonesia,” kata Reynold dikutip Rabu, 18 Januari 2023.
Sementara itu Iwan Kurniawan, Co-founder dan COO Modalku menambahkan, di tengah ketidakpastian ekonomi saat ini, UMKM diprediksi tetap menjadi tulang punggung perekonomian nasional Indonesia. Sebab itu, Modalku berkomitmen membantu program pemerintah dengan cara memperkuat positioning dalam memajukan sektor UMKM.
“Modalku akan terus melanjutkan komitmennya untuk memperkuat bisnis serta menjawab dan mengatasi tiga tantangan yang dialami oleh UMKM, diantaranya yaitu dengan menyediakan akses pendanaan, menghadirkan fasilitas transaksi, serta membantu mengelola arus transaksi UMKM. Ke depannya Modalku juga akan mengimplementasikan strategi ekspansif namun terukur,” imbuhnya.
Sebagai informasi, di akhir tahun 2022, Modalku berhasil menorehkan berbagai pencapaian melalui inisiatif dan inovasi yang telah dilakukan. Selain itu, Modalku juga senantiasa mengedepankan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam menjalankan bisnis. Modalku telah bekerja sama dengan lebih dari 30 mitra strategis dari berbagai industri di Indonesia. Mitra tersebut antara lain bergerak di industri e-commerce, outsourcing, logistik, transportasi, manufacturing, agribisnis, alat kesehatan serta makanan dan minuman.
Adapun jumlah pemberi dana atau lender di Modalku, sampai akhir 2022 mencapai lebih dari 230 ribu, baik individu maupun institusi. (*) Ari Astriawan
Jakarta - Sejumlah bank digital di Indonesia telah merilis laporan keuangan pada kuartal III 2024.… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (18/11) masih ditutup pada zona… Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mencatat penermaan dari sektor usaha ekonomi digital hingga 31 Oktober 2024 mencapai… Read More
Jakarta - Kinerja fungsi intermediasi Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) menunjukkan hasil yang sangat baik… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya PBB dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan internasional. Termasuk… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding paylater atau Buy Now Pay Later (BNPL) di perbankan… Read More