Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) terus menjadi sorotan belakangan ini. Setelah ramai dengan issue standby buyer dari konsorsium Reliance Group. kali ini ada kejutan teranyar. Satu lagi Konsorsium baru yang akan menanamkan dananya di Bank Banten. Adalah konsorsium group Mega Karya Anugrah (MKA) yang menyatakan komitmennya untuk membeli saham Bank Banten dengan nilai Rp1,8 Triliun.
Direktur Utama MKA, Ade Rudiana mengungkapkan alasan pihaknya ingin masuk sekaligus memperkuat permodalan Bank Banten. “Bank Banten memiliki visi dan misi yang sama terutama dalam upaya pembangunan daerah dan juga dalam melakukan pemberdayaan masyarakat. Dan kami menjadi besar saat ini karena Indonesia. Jadi kami ingin berterimakasih dan berbuat untuk Indonesia, termasuk apa yang akan dilakukan Bank Banten.” kata Ade di Jakarta, Kamis (14/10)
Ditambahkan Ade, konsorsium MKA Group yang bergerak di bidang pertambangan dan berkantor pusat di Yogyakarta ini telah menunjukkan keseriusannya dengan telah mengalokasikan dana yang akan masuk ke BEKS sebesar Rp1,8 Triliun.
Selanjutnya Ade mengatakan pihaknya sedang menunggu lampu hijau dari regulator dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkaitan dengan rencana pembelian saham Bank Banten. “Dana yang sudah disiapkan untuk masuk ke BEKS sudah ada di BCA sebesar Rp900 miliar dan sebagian ada di BRI untuk target Rp1.8 Triliun yang dibutuhkan BEKS untuk PUT VII. Ini tinggal masalah teknis administratif saja.” ujar Ade.
Sementara itu Direktur Bank Banten Agus Syabarrudin membenarkan soal ketertarikan MKA Group tersebut.
“Pertemuan Manajemen MKA dan Bank Banten, sudah membahas rencana bisnis Bank ke depan. Kesimpulan dari pertemuan bahwa Bank Banten dan visi misi group MKA sejalan sehingga mereka tertarik untuk investasi di BEKS,” kata Agus di Jakarta, Kamis (14/10)
Ketika ditanya soal proses di OJK-nya, Agus berharap dalam 2 atau 3 hari ke depan MKA mendapat persetujuan dari OJK untuk masuk sebagai investor BEKS pada PUT VII ini. “Karena dana itu sudah stand by untuk beli saham BEKS,” tambah Agus.
Seperti diketahui, Bank Banten akan menerbitkan maksimal 23,39 miliar saham baru seri C dengan nominal Rp 50 per saham melalui RI. Perseroan menetapkan harga pelaksanaan RI sebesar Rp 77 per saham. Artinya, total dana yang berpotensi diraih dari RI mencapai Rp 1,8 triliun.Agus menjelaskan, dana hasil RI digunakan untuk perluasan bisnis perseroan, khususnya untuk penyaluran kredit sekitar 65% serta penguatan struktur keuangan perseroan sebesar 35%.
Adapun tanggal terakhir pencatatan (recording date) untuk memperoleh hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) jatuh pada 12 Oktober 2021. Periode perdagangan HMETD berlangsung pada 14 Oktober-21 Oktober 2021. Lalu, tanggal penjatahan dilakukan pada 26 Oktober 2021. (*)
Jakarta — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemerintah untuk memberantas aktivitas… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Laporan Surveillance Perbankan Indonesia (LSPI) triwulan II 2024… Read More
Jakarta - Nilai tukar rupiah mencatatkan penguatan tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan… Read More
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (18/11) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Senin, 18 November… Read More
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More