Jakarta – Dalam rangka mendukung tren keberlanjutan, serta untuk mewujudkan kesejahteraan petani coklat di daerah Lampung dan Sulawesi Barat, Bank DBS Indonesia bekerja sama dengan Krakakoa dengan menghadirkan Green Savings sebagai gerakkan donasi bagi petani kakao Indonesia yang akan menghasilkan pendapatan tambahan sebesar Rp9,2 miliar dalam 15 tahun ke depan.
Head of Segmentation, Liabilities and Mortgage PT Bank DBS Indonesia, Natalina Syabana, mengatakan, bahwa dalam pengembangan Green Savings yang telah dimulai sejak tahun 2021 ini berawal dari peningkatan kesadaran masyarakat atau awareness nasabah terhadap lingkungan dan kegiatan sosial.
“Jadi kita juga melihat adanya peningkatan tren, jadi nasabah-nasabah kita juga lebih sadar dan lebih mau lagi berkomitmen terlibat dalam kegiatan sosial ini,” ujar Natalina di Jakarta, 30 Agustus 2022.
Selain itu, kata dia, DBS Indonesia juga melakukan inisiatif kepada nasabah untuk memberikan wawasan terkait dengan peluang pengembangan kekayaan dengan evaluasi ESG dan mempermudah nasabah untuk mendukung sustainability, serta melakukan pertemuan nasabah dengan pakar-pakar di bidang sustainability.
Dalam rekening Green Savings sendiri memiliki 3 pilar utama yang menghubungkan antara nasabah, Bank DBS Indonesia, dan Krakakoa. Kemudian, pada rekening tersebut bersifat multifungsi dimana nasabah dapat melakukan fitur tabungan, sekaligus berdonasi kepada petani kakao.
“Green savings ini memberikan kemudahan supaya tidak usah mencari lagi dimana mitra usaha sosial dimana mereka harus berdonasi, krakakoa adalah salah satu yang telah dipilih oleh DBS supaya juga penyaluran dananya tepat gunanya,” tambah Natalina.
Dalam proses berdonasi melalui rekening Green Savings tersebut, nasabah dapat menyalurkan sebagian jumlah dari bunga tabungannya yang sebesar 1% secara otomatis. Sejak diluncurkannya rekening tersebut sejak tahun 2021 telah mencapai 3000 nasabah.
Finance Manager and Accounting Krakakoa, Fatimah Azis, menyatakan bahwa dengan adanya donasi dari DBS Green Savings memberikan dampak positif yang cukup signifikan terhadap petani kakao, seperti donasi bibit, fermentation boxes, dan solar drying tunnel.
“Telah memberikan kami donasi dalam 3 bentuk hal yang pertama adalah donasi bibit sebanyak 20.250 bibit tersalurkan kepada para petani, dimana kalau dikalkulasikan nilainya para petani akan mendapatkan pendapatan tambahan sebesar Rp9,2 miliar dalam 15 tahun ke depan,” ungkapnya.
“Kedua adalah box fermentasi dan rumah pengeringan kepada para petani untuk menjual bji kakao ke krakakoa dengan nilai yang lebih tinggi. Ketiga, solar dryer dapat digunakan petani untuk mengeringkan biji kakao dengan waktu yang lebih cepat,” ucap Fatimah. (*) Khoirifa
Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More