Market Update

GOTO Tanggapi Isu Merger dengan Grab, Ini Penjelasan Manajemen

Poim Penting

  • GOTO menegaskan belum ada keputusan atau kesepakatan merger dengan Grab, meski isu penggabungan usaha kembali mencuat.
  • Fokus perusahaan tetap pada eksekusi strategi bisnis untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham dan seluruh ekosistem.
  • RUPSLB GOTO pada 25 November 2025 dipastikan tidak terkait aksi korporasi apa pun, sementara saham GOTO naik 9,84 persen ke Rp67 per saham.

Jakarta – Kabar mengenai rencana penggabungan usaha atau merger antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dengan Grab kembali mencuat.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Legal dan Group Corporate Secretary GOTO, R. A Koesoemohadiani, menegaskan belum ada suatu keputusan maupun kesepakatan terkait hal tersebut.

“Fokus perusahaan saat ini tetap pada eksekusi agar dapat mencapai sasaran strategis guna menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemegang saham dan seluruh ekosistem GoTo,” katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin, 10 November 2025.

Baca juga: Yayasan GoTo Merah Putih Siap Sejahterakan Keluarga Mitra

Ia menambahkan, setiap langkah yang diambil oleh Perseroan akan senantiasa patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi perusahaan publik, dengan tetap memprioritaskan penciptaan nilai jangka panjang bagi pemegang saham.

Tidak hanya itu, GOTO juga berkomitmen untuk menjaga kepentingan terbaik bagi mitra pengemudi, mitra UMKM, pelanggan, serta seluruh pemangku kepentingan.

Adapun, untuk kegiatan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 November 2025 mendatang tidak berkaitan dengan rencana aksi korporasi apa pun dan informasi lebih lanjut akan disampaikan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.

Baca juga: Rencana Merger Grab-GoTo Dinilai Berisiko, Komisi XI DPR Minta Negara Turun Tangan

Berdasarkan isu tersebut, harga saham GOTO pada akhir penutupan perdagangan hari ini meningkat hingga 9,84 persen ke posisi Rp67 per saham dari penutupan harga sebelumnya Rp61 per saham. (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

BEI Tekankan Kolaborasi dan Tanggung Jawab Bersama Bangun Masa Depan Hijau

Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More

21 mins ago

Balikkan Keadaan, Emiten PEHA Kantongi Laba Bersih Rp7,7 M di September 2025

Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More

1 hour ago

Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp3,30 Triliun, Catat Tanggalnya!

Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More

1 hour ago

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

2 hours ago

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

3 hours ago

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke 8.655 dan Cetak ATH Baru, Ini Pendorongnya

Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More

4 hours ago