Golden Westindo Artajaya Siap Melantai di Bursa, Incar Dana Rp82,28 Miliar

Jakarta – PT Golden Westindo Artajaya Tbk (Perseroan) pada hari ini (11/9) secara resmi telah menyelenggarakan Public Expose sebagai bagian dari proses Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO).

Dalam aksi IPO tersebut, Golden Westindo Artajaya akan menawarkan sebanyak-banyaknya 685.714.300 lembar saham atau 30 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham dengan nilai nominal Rp25 per saham dan harga indikatif antara Rp100-120 per saham. 

Golden Westindo Artajaya diperkirakan akan meraih dana dari proses IPO sebanyak-banyaknya adalah Rp82,28 miliar. Dana hasil IPO akan digunakan untuk belanja modal Perseroan yakni Pembelian Lahan, Pembangunan dan Pembelian Peralatan, yang seluruhnya untuk Artemia Hatching Facility. 

Baca juga: OJK Bakal Kaji Aturan Penggunaan Dana IPO

Lalu, dana hasil IPO juga akan digunakan untuk modal kerja Perseroan, serta investasi dalam bentuk penyertaan modal pada PT Kyorin Group Indonesia.

Diketahui jadwal masa book building akan berlangsung pada 10-18 September 2024, diikuti dengan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 September 2024, dan masa penawaran umum akan dilakukan pada 27 September-1 Oktober 2024.

Direktur Perseroan, Karolina Leo menyampaikan, Perseroan berencana untuk mendirikan dua Artemia Hatching Facility dengan total investasi sekitar 40,5 persen dari dana hasil IPO. 

“Fasilitas ini nantinya akan memproduksi pakan pembenihan alami siap pakai (ready-to-use) dalam bentuk ‘nauplii’. Pendirian Artemia Hatching Facility merupakan inovasi produk yang dikembangkan Perseroan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan industri,” ucap Karolina dalam keterangan resmi di Jakarta, 11 September 2024.

Ia pun menjelaskan, Artemia Hatching Facility akan didirikan di Lampung dan Situbondo, Jawa Timur. Artemia Hatching Facility yang berlokasi di Lampung ditargetkan akan mulai beroperasi pada kuartal IV 2025, sedangkan unit kedua yang berlokasi di Situbondo, Jawa Timur, ditargetkan akan mulai beroperasi pada kuartal II 2026.

Baca juga: Soal Kasus Suap IPO, Bos OJK: Jangan Ada yang Dikecualikan dan Dilindungi

Sebagai informasi, Perseroan terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan bila dibandingkan dengan periode 31 Maret 2023 yang terlihat dari pendapatan usaha dan laba periode berjalan pada 31 Maret 2024 masing-masing sebesar Rp25,06 miliar dan Rp3,85 miliar.

Angka tersebut meningkat sebesar 9,30 persen untuk pendapatan usaha dan meningkat sebesar 59,40 persen untuk laba periode berjalan. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

10 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

10 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

11 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

12 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

12 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

13 hours ago