Ekonomi dan Bisnis

GO-Food Dominasi Layanan Food Delivery, Begini Kata Milenial

Jakarta – GO-Food menjadi layanan pesan-antar makanan berbasis aplikasi (online) paling banyak digunakan dan direkomendasikan milenial. Bukan hanya karena sebagai pelopor, bagian dari ekosistem GOJEK itu dipilih kaum muda karena kemudahan dan menu beragam.

”Ketika ditanya tentang GO-Food, kaum milenial 100 persen mengetahuinya. Sedangkan kompetitornya yaitu GrabFood skornya 91,9 persen. Top of mind, ketika ditanya spontan tentang layanan pesan-antar makanan online, GO-Food lebih tinggi dua kali lipat dibandingkan GrabFood,” kata CEO dan Founder Alvara Research, Hassanudin Ali, dalam paparan surveynya dikutip Jumat, 12 Juli 2019.

Penilaian aspek Top of Mind GO-Food di mata milenial sebesar 70,1 persen. Adapun GrabFood sebesar 29,9 persen.

Begitu juga dalam penilaian aspek Future Intention untuk mengetahui layanan apa yang ingin digunakan konsumen milenial di masa mendatang. Sebesar 70,5 persen menjawab GO-Food sebaliknya GrabFood hanya 39,0 persen.

Maka, kata pria biasa disapa Hasan, itu tidak mengherankan jika GO-Food menjadi pemimpin layanan tersebut dengan tingkat penggunaan oleh kaum milenial sebesar 71,7 persen. Adapun GrabFood digunakan oleh 39,9 persen milenial.

Dominannya GO-Food pada aplikasi pesan-antar makanan digital tidak terlepas dari daya jangkau dan popularitasnya di banyak kota di Indonesia. ”GO-Food dikenal oleh 100 persen responden di seluruh wilayah survei. GrabFood hanya dikenal 100 persen oleh responden di Jakarta,” Hasan memaparkan.

Survey dilakukan di Jakarta, Bogor Depok Tangerang Bekasi (Debotabek), Bali, Padang, Yogyakarta, dan Manado. Apakah ada faktor karena GO-Food merupakan produk nasional sehingga menjadi pilihan milenial?

”Alasan nasionalisme tidak kita tanyakan. Lebih kepada benefit yang diterima konsumen milenial. Mayoritas menjawab terkait dengan benefit (keuntungan) yang didapatkan konsumen itu,” jawabnya.

Berdasarkan hasil survei yang sama, konsumen milenial secara berurutan berdasarkan skor tertinggi menyatakan GO-Food identik dengan layanan cepat, mudah, dan banyak pilihan menu. Sebaliknya GrabFood disebutkan banyak promo, layanan cepat, dan murah.

”Seperti kita tahu, kemunculan GO-Food ini telah menumbuhkan banyak wirausahawan kuliner di banyak kota di Indonesia. Salah satu manfaat e-Commerce hadir adalah tumbuh UKM-UKM baru yang sebelumnya nggak ada,” tuturnya.

Survei dimaksud merupakan penelitian berjudul ‘Perilaku dan Preferensi Konsumen Milenial Indonesia terhadap Aplikasi e-Commerce 2019’ yang dilakukan Alvara Research Center. Dilakukan terhadap 1.204 responden dengan metodi interview (face to face) dan margin error 2,89 persen.

Ketua Bidang Ekonomi Digital dari Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga menyebut, faktanya memang banyak pelaku usaha baru yang muncul dari kehadiran e-Commerce di Indonesia. ”Data McKinsey 2018, ada 26 juta usaha baru yang timbul dari e-Commerce,” terusnya.(*)

Apriyani

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

4 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

4 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

6 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

6 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

8 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

8 hours ago