akarta – Disrupsi teknologi terjadi di berbagai bisnis, termasuk di industri asuransi. Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) sebagai salah satu market leader di bisnis asuransi mulai melakukan transformasi dan merambah digital. Pada tahun 2020 asuransi milik negara ini berencana memasarkan produk baru antara lain cyber insurance, dan produk segmen milenials.
Saat ini, Jasindo juga sudah menggandeng fintech untuk memasarkan produk travel insurance. “Kami sudah menggandeng Traveloka, saat ini masih dalam proses sinkronisasi IT” ujar Sahala L. Tobing, Direktur Bisnis Jasindo.
Perkembangan jasa keuangan berbasis fintech di Indonesia sangat pesat. Tentunya hal ini menjadi potential market bagi industry Asuransi. “Fintech bisa di jadikan suatu pemecah es (ice breaker) yang signifikan bagi industri asuransi untuk menembus masyarakat hingga ke lapisan yang paling bawah. Selain itu fintech dapat menjadi suatu hantaran asuransi untuk maju dikarenakan fintech memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan memiliki basis data yang besar,” kata Didit Mehta Pariadi, Direktur Keuangan & Investasi Jasindo.
Bagi Asuransi Jasindo, melakukan kolaborasi dengan perusahaan fintech merupakan sesuatu hal yang berpotensi karena adanya generasi milenial yang erat kaitannya dengan digitalisasi yang mulai mendominasi pasar sekarang ini.
“Pemanfaatan fintech juga bisa meningkatkan efisiensi perusahaan asuransi, baik belanja modal, infrastruktur maupun biaya operasional lainnya,” pungkas Didit.
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More