Sementara itu, kata dia, peran yang tengah dilakukan BI untuk menekan Gini Ratio saat ini, ada pada upaya mendekatkan masyarakat kepada akses keuangan untuk mendapatkan permodalan.
“Sebagai penggerak untuk pemerataan di masyarakat, peran yang terus dilakukan BI adalah melakukan financial inclusion,” tukasnya.
Kemudahan masyarakat untuk mendapatkan akses finansial diyakini akan memudahkan untuk memperoleh pembiayaan dari lembaga keuangan. “BI berusaha agar kegiatan financial inclusion bisa berkembang, terutama bagi usaha mikro,” ucapnya.
(Baca juga : Indonesia Berhasil Mengentaskan Kemiskinan)
Dia menyebutkan, sebelum krisis ekonomi 1998, masyarakat ekonomi kelas bawah dipastikan mengalami kesulitan untuk mendapatkan permodalan usaha mikro dari perbankan. “Saat itu bank hanya memberikan pinjaman untuk kebutuhan permodalan sebesar puluhan atau ratusan miliar rupiah,” paparnya.
Namun demikian, kata Mirza, pasca krisis 1998 lembaga perbankan mulai memberikan kredit yang menyasar kelompok usaha mikro, kecil dan menengah. “Kala itu bank mulai belajar. Karena, pemberian kredit yang besar akan mendapatkan kredit macet yang besar pula. Akhirnya, sekarang mulai marak kredit UMKM,” tutup Mirza. (*)
Page: 1 2
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More
Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More