Jakarta – Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam menentukan format debat Pemilihan Presiden 2024 menuai kontroversi. Pasalnya, dalam format yang baru KPU ‘meniadakan’ debat calon wakil presiden (cawapres) seperti yang dilakukan pada Pilpres 2019 silam.
Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep angkat bicara mengenai kebijakan KPU tersebut. Menurutnya, sebaiknya debat cawapres Pilpres 2024 tetap digelar oleh KPU.
“Ya, memang kalau lebih baik ya diadakan saja,” kata Kaesang dikutip dari Antara, Sabtu, 2 Desember 2023.
Putra bungsu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini menyakini bahwa calon pasangan presiden dan wakil presiden yang diusungnya, yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka juga siap untuk mengikuti debat tersebut.
“Saya rasa jauh lebih baik, kalau ada debat cawapres,” tambahnya.
Kaesang memastikan, Tim Kampanye Nasional telah menyiapkan menghadapi debat capres-cawapres yang bakal digelar KPU.
“Nah itu saya tidak tahu, saya Kaesang, saya Kaesang bukan Gibran. (Tim siap?) Ya siap, saya rasa ya lebih baik kalau ada debat cawapres, dah itu saja,” ungkap Kaesang.
Baca juga: Ketua TPN Ganjar-Mahfud: Tak Cuma Lawan Paslon, Tapi Kezaliman
Di sisi lain, Kaesang menghormati akan putusan KPU terkati dengan format debat capres dan cawapres Pilpres 2024.
“Kami ikut apa kata KPU, diadakan ayo, nggak didiadakan ya sudah,” tuturnya.
Diketahui, pada Kamis (30/11), Ketua KPU Hasyim Asy’ari mengatakan semua pasangan capres dan cawapres yang berlaga di Pilpres 2024 harus hadir di setiap sesi debat.
Menurtnya, pasangan capres-cawapres harus bersama-sama harid dalam debat. Ini bertujuan agar menunjukkan kesatuan dan kelompok di antara mereka kepada publik.
Dengan begitu, diharapkan publik makin yakin dengan penampilan mereka pada saat debat.
Diakui Hasyim, format tersebut berbeda dengan debat Pilpres 2019, di mana kala itu tidak semua pasangan calin hadir secara langsung di lokasi debat.
KPU telah menetapkan jadwal dan tema khusus untuk setiap sesi debat. Debat pertama akan digelar pada 12 Desember 2023. Tema yang dibahas adalah terkait dengan hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), pemerintahan, pemberantasan korupsi, dan penguatan demokrasi.
Kemudian, debat kedua pada 22 Desember 2023, akan mengusung tema pertahanan, keamanan, geopolitik, dan hubungan internasional.
Baca juga: MK Tolak Gugatan Batas Usia Capres-Cawapres, Gibran ‘Aman’ Ikut Pilpres 2024
Adapun tema debat ketiga pada 7 Januari 2024 mencakup ekonomi (kerakyatan dan digital), kesejahteraan sosial, investasi, perdagangan, pajak (digital), keuangan, pengelolaan APBN.
Pada debat keempat, yakni 21 Januari 2024 akan membahas energi, sumber daya alam (SDA), SMN, pajak karbon, lingkungan hidup dan agraria, serta masyarakat adat.
Debat terakhir yang akan digelar pada 4 Februari 2024, fokus pada teknologi informasi, peningkatan pelayanan publik, hoaks, intoleransi, pendidikan, kesehatan (post-COVID Society), dan ketenagakerjaan. (*)
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More