Jakarta – Sekarang ini banyak multifinance baru menjajaki kerja sama dengan e-commerce. Namun, tidak dengan Columbia. Pelopor retailer elektronik yang juga masuk ke bisnis multifinance ini sudah punya e-commerce sendiri sejak tahun lalu. Tak tanggung-tanggung, Columbia menciptakan dua e-commerce sekaligus, shootyourdream.com dan kukuruyuk.com, untuk memuluskan bisnisnya.
Seperti apa perkembangannya setelah satu tahun berjalan? Bagaimana dengan rencana Columbia menambah satu e-commerce baru di tahun ini? Berikut wawancara Infobank dengan Darwin Leo, Chief Operating Officer Columbia. Petikannya:
Seperti apa perkembangan e-commerce milik Columbia?
Shootyourdream.com baru mulai tahun lalu. Untuk tahun ini, kami akan melakukan promosi dan sosialisasi dengan cara yang berbeda. Saat awal diluncurkan, kami lebih banyak bermain di digital marketing. Dari sana, kami memperoleh banyak sekali database. Tahun ini kami akan mulai push database yang sudah kami kantongi.
Dalam satu hari, berapa transaksi yang masuk di shootyourdream.com?
Mekanisme di shootyourdream.com itu melalui foto. Jadi, nasabah mengirimkan foto barang yang mereka inginkan lalu dikirim ke kami. Dalam satu hari itu bisa 100 foto yang masuk. Bahkan, kalau sedang ramai bisa sampai 150 foto. Mayoritas yang diminati masih gadget, sekitar 80%, bahkan lebih.
Setelah setahun berjalan, seperti apa perkembangannya?
Pertumbuhannnya memang belum double digit. Mungkin di kisaran 5% sampai dengan 8%. Namun, kami sendiri mulai melihat adanya banyak perkembangan. Kalau di awal, kebanyakan yang mengakses itu di area Jabodetabek. Nah, saat ini sudah lebih luas, di berbagai provinsi besar di Indonesia. Ini tak lepas dari berbagai sosialisasi yang kami lakukan di cabang-cabang kami.
Selain sosialisasi di cabang, apa yang dilakukan?
Kalau dahulu shootyourdream.com baru bisa diunduh dari google play, saat ini sudah masuk ke IOS.
Ini artinya mulai merambah ke konsumen menengah atas?
Sebenarnya kami tidak ada target apakah ke menengah bawah atau atas. Tujuan kami sebenarnya ialah membuka semua channel yang ada.
Bagaimana dengan kukuruyuk.com?
Di kukuruyuk.com sebenarnya kami lebih untuk cuci gudang. Bahkan, belakangan, 50% dari sales di kukuruyuk.com itu dari reseller. Jadi, mereka datang ke workshop-nya kukuruyuk.com itu dengan mengambil banyak barang. Bisa 10-20 barang, kemudian mereka bawa ke daerah untuk dijual lagi.
Di kukuruyuk.com kami juga banyak membantu perusahaan lain untuk cuci gudang. Kami melakukan kerja sama seperti itu juga.
Apa lagi yang akan dikembangkan di e-commerce?
Kami tahun ini ada rencana untuk mengembangkan satu e-commerce lagi. Saat ini sedang kami persiapkan. Kemungkinan akan kami launching sekitar Agustus nanti.
Dari sisi produk yang akan kami tawarkan mungkin akan tetap sama, masih ada di elektronik karena grup kami memang fokusnya di sana. Tapi, ini mungkin agak sedikit berbeda dengan e-commerce yang kami launching sebelumnya.
Yang baru ini akan memungkinkan semua orang untuk bisa menjadi seller (penjual) tanpa harus memiliki modal dan toko. Nantinya, orang bisa mengambil berbagai foto produk dari website kami, kemudian mereka unggah di akun media sosial mereka. Jika ada yang membeli, mereka akan mendapatkan fee. Novita Adi Wibawanti
Jakarta - Bank DBS Indonesia mencatatkan penurunan laba di September 2024 (triwulan III 2024). Laba… Read More
Jakarta - Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 15 November 2024,… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, 15 November 2024, masih ditutup… Read More
Jakarta - PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia mencatat kinerja positif sepanjang kuartal III-2024.… Read More
Jakarta - Di era digital, keinginan untuk mencapai kebebasan finansial pada usia muda semakin kuat,… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks pembangunan manusia (IPM) mencapai 75,08 atau dalam… Read More