News Update

Gerai 7-Eleven Tutup, Kejenuhan Ritel Modern Berkurang

Jakarta – Kabar tutupnya gerai ritel modern 7-Eleven milik PT Modern Internasional Tbk (MDRN) ramai diperbincangkan. Hal ini menjadi tanda tanya besar, mengingat gerai yang di negeri asalnya yakni Amerika Serikat, justru laris manis tetapi di Indonesia malah kalah bersaing.

Direktur Institute for Development of Economics and Finance Enny Sri Hartati mengatakan tutupnya jaringan ritel modern, 7 – Eleven dipicu oleh kondisi pasar yang sudah mengalami kejenuhan. Betapa tidak, setiap tahunnya terjadi pertumbuhan 15% di industri ritel modern.

Hal itu diperparah dengan tidak tegaknya peraturan terkait dengan zonasi pendirian outlet.

“Kurang dari 100 meter sudah ada outlet ritel lainnya, ada juga yang berhadapan,” kata Enny kepada wartawan di Jakarta, Kamis, 6 Juli 2017.

Pertumbuhan gerai yang marak tersebut membuat kanibalisme pasar semakin subur. Same sales store growth (SSSG) atau pertumbuhan penjualan di gerai yang sama pun ikut tersungkur ke level yang lebih rendah.

Namun disisi lain, berhentinya operasionalisasi gerai 7-Eleven juga bakal mengurangi kejenuhan pasar. Enny menjelaskan dengan adanya hal tersebut kompetisi diantara jaringan gerai ritel modern justru akan melebar.

Apalagi peritel lainnya memiliki model bisnis yang jauh lebih efisien dibanding 7-Eleven yang harus menyiapkan modal yang cukup besar untuk sewa lahan dan juga biaya pegawai.

“Seperti Alfamart dan Indomaret mungkin ada konsinyasinya, lalu ada diskon-diskon yang diberikan, jadi lebih menarik,” jelasnya. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

6 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

6 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

7 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

1 day ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

1 day ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

1 day ago