Bandung – Direktur Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Meirijal Nur, mengungkapkan PT Geo Dipa Energi (Persero) atau Geo Dipa belum memiliki rencana untuk melakukan Initial Public Offering (IPO), meskipun aksi tersebut jadi salah satu cara untuk meningkatkan modal perusahaan.
Ia menjelaskan, hal ini disebabkan oleh adanya sumber-sumber permodalan lain yang tertarik untuk berinvestasi di Geo Dipa, baik dari dana Penyertaan Modal Negara (PMN) maupun investor asing.
“Rencana IPO itu merupakan salah satu cara untuk mendapatkan tambahan modal perusahaan. Geo Dipa dalam jangka pendek belum ada rencana IPO. Karena kami lihat, di samping PMN, ada banyak sumber modal lain dari luar negeri yang tertarik masuk Geo Dipa,” paparnya, dalam Media Briefing dengan tema “Dukungan Fiskal Pemerintah dalam Mendorong Ketahanan Energi dan Meningkatkan Penerimaan Negara”, yang diselenggarakan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat, 8 November 2024.
Baca juga:Sejak 2014, Geo Dipa Energi Beri Kontribusi Ratusan Miliar ke Negara
Meirijal menambahkan kedepannya, Geo Dipa berencana untuk menggandeng investor strategis dan memanfaatkan pinjaman hijau.
“Strategi kami adalah memperkuat kemitraan dengan investor strategis yang bisa mendukung pengembangan energi panas bumi, dan kami juga melihat adanya peluang dari pinjaman hijau yang semakin banyak ditawarkan,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Niaga & Eksplorasi Geo Dipa Energi, Ilen Kardani mengatakan bahwa sektor energi geothermal saat ini semakin dilirik oleh para investor global.
“Kami hampir setiap bulan menerima tawaran kerjasama dalam proyek geothermal. Dunia sedang digerakkan untuk beralih ke energi hijau, dan kami berada di posisi yang sangat baik untuk memanfaatkan peluang ini,” ujar Ilen, Jumat, 8 November 2024.
Baca juga: Kemenkeu Siapkan Anggaran Program Swasembada Pangan Prabowo
Ilen menambahkan, saat ini terdapat lebih dari sepuluh proyek geothermal di daerah Dieng, termasuk unit tiga dan empat, yang telah berhasil mendapatkan pendanaan. Dengan adanya dorongan transisi global menuju energi hijau, Ilen optimis bahwa sektor geothermal akan semakin berkembang, terlebih dengan potensi penerapan pajak karbon (carbon tax) yang akan semakin meningkatkan minat terhadap energi ramah lingkungan.
Selain itu, Geo Dipa, sebagai salah satu pemain utama di sektor energi panas bumi Indonesia, juga memiliki daya saing yang tinggi di pasar internasional.
Ilen mengungkapkan bahwa perusahaan telah berhasil menjual karbon kredit senilai USD10 juta meskipun proyek tersebut masih dalam tahap pengembangan, yang menunjukkan potensi besar Geo Dipa dalam pasar karbon global. (*) Ayu Utami
Jakarta - Pemerintah telah menyediakan berbagai program untuk mendorong industri perumahan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah… Read More
Jakarta – Indonesia dan negara berkembang lainnya menuntut komitmen lebih jelas terhadap negara maju terkait… Read More
Jakarta – Kapal Anchor Handling Tug and Supply (AHTS) Harrier milik Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE… Read More
Bangkok – Indonesia dianggap sebagai pasar yang menarik bagi banyak investor, khususnya di kawasan Asia… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mendukung program pembangunan 3 juta rumah Presiden Prabowo Subianto yang… Read More
Padang - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengapresiasi kinerja Koperasi Konsumen Keluarga Besar (KSUKB)… Read More