Jakarta — Bank Indonesia (BI) mengaku akan terus menggenjot sektor pariwisata guna menjaga angka transaksi defisit berjalan. Tak tanggung-tanggung, pihaknya optimis pada tahun ini sektor pariwisata dapat menggaet wisman luar negeri hingga 17 juta wisman.
“Kita targetkan wisman yang datang pada tahun ini bisa mencapai 17 juta wisman dan mendatangkan devisa sekitar USD17 miliar. Karena pariwisata sangat cepat mendatangkan devisa,” kata Perry setelah menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Grand Sahid Hotel Jakarta, Kamis 26 Juli 2018.
Oleh karena itu, guna mencapai target tersebut pihaknya mengaku akan terus mempercepat pengembangan empat wilayah wisata yang akan diunggulkan oleh pemerintah. Keempat wilayah tersebut ialah Jogjakarta, Mandalika, Labuan Bajo dan Danau Toba.
“Kami juga bisa mempercepat daerah dengan mendorong UMKM diwilayah wisata dan ini bahkan bisa mengatasi kemiskinan,” tambah Perry.
Tak hanya itu, guna lebih menggenjot sektor pariwisata pihaknya juga terus melakukan kordinasi antar lembaga dan kementerian guna lebih mengembangkan wilayah prioritas wisata pada tahun ini.
Sebagai informasi saja, Bank Indonesia (BI) mengumumkan defisit transaksi berjalan di triwulan I 2018 mengalami penurunan. Defisit transaksi berjalan tercatat US$5,5 miliar (2,1 persen terhadap PDB), atau lebih rendah dari defisit pada triwulan sebelumnya yang mencapai US$6,0 miliar (2,3 persen dari PDB). (*)
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More