News Update

Genjot Kredit Akhir Tahun, BTN Tawarkan KPA Dengan Bunga 3%

Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, (BTN) terus berupaya untuk menggenjot penyaluran Kredit Pemilikian Rumah (KPR) maupun Apartemen (KPR/KPA). Kali ini, Bank BTN bersama PT Adhi Persada Properti membuat program spesial untuk memasarkan KPA bersama melalui program bertajuk “Kejutan Heboh Promo (Kepo) Akhir Tahun”.

Executive Vice President Non Subsidized Mortgage & Personal Lending Division (NSLD) Bank BTN mengatakan, Kepo Akhir Tahun merupakan program pemasaran KPA yang sangat menarik, yang menawarkan suku bunga sangat rendah, mulai dari 3% fixed setahun, serata down payment (DP/uang muka) yang ditawarkan juga ringan, yaitu mulai dari 1%

Selain itu, lanjut Yanti, sapaan akrabnya, para nasabah juga bakal terbebas dari tagihan cicilan pokok selama 2 tahun. Bahkan, masyarakat yang melakukan KPA untuk kepemilikan hunian vertikal pada hampir seluruh proyek besutan APP juga akan terbebas dari beban biaya akad kredit seperti administrasi, appraisal, dan provisi.

“Kami memastikan, kehadiran program ini akan jadi solusi dalam memperingan beban biaya kebutuhan hunian bagi masyarakat di tengah himpitan ekonomi akibat Pandemi Covid-19. Dengan begitu, mereka akan segera dapat mewujudkan kepemilikan apartemen impiannya,” ucapnya.

Yanti menambahkan, selama ini berbagai inovasi kemudahan transaksi perbankan pada masa Pandemi Covid-19 telah dilakukan oleh Bank BTN, antara lain aplikasi BTN Properti yang dapat diakses melalui handphone pintar atau website www.btnproperti.co.id.

Aplikasi BTN Properti memiliki banyak fitur yang memudahkan setiap penggunanya, seperti simulasi angsuran, tracking berkas, pembayaran booking fee, hingga kemudahan untuk pengajuan kredit secara online. Konsumen juga dimudahkan untuk melihat hunian tanpa harus mendatangi rumah melalui fitur 4D service pada aplikasi BTN Properti.

Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Pengelolaan Properti PT Adhi Persada Properti, Wahyuni Sutantri menuturkan, Program Kepo Akhir Tahun mencakup pembiayaan apartemen pada enam proyek Apartemen Kampus garapannya, yaitu Grand Taman Melati Margonda 2 Depok; Taman Melati Yogyakarta; Taman Melati Surabaya; Taman Melati Jatinangor; Dhika Universe Yogyakarta; dan Dhika Universe Malang.

“Harga keenam proyek apartemen tersebut, kami bandrol mulai dari Rp300 jutaan per unit, cocok untuk segmen milenial terutama mahasiswa dan juga para investor. Semua proyek apartemen kampus kami memiliki lokasi yang strategis dan dekat dengan kampus ternama, seperti Grand Taman Melati Margonda 2, Depok, hanya berjarak 5 menit ke Universitas Indonesia dan Taman Melati Yogyakarta hanya berjarak 500 meter dari UGM,” cetusnya.

Dengan kerjasama tersebut, dirinya berharap dapat membukukan penjualan mencapai Rp48 miliar atau sebanyak 100 unit apartemen selama periode Oktober – Desember 2020. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Tok! Harvey Moeis Divonis 6,5 Tahun Penjara dalam Kasus Korupsi Timah

Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More

12 mins ago

440 Ribu Tiket Kereta Api Ludes Terjual, KAI Daop 1 Tambah Kapasitas untuk Libur Nataru

Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More

40 mins ago

Aksi Mogok Massal Pekerja Starbucks Makin Meluas, Ada Apa?

Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More

56 mins ago

Mandiri Bagikan Ribuan Paket Natal, Sembako-Kebutuhan Sekolah untuk Masyarakat Marginal

Jakarta - Dalam rangka menyambut Natal 2024, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk berbagi kebahagiaan melalui… Read More

2 hours ago

Simak! Jadwal Operasional Bank Mandiri, BCA, BRI, BNI, dan BSI Selama Libur Nataru

Jakarta – Sejumlah bank di Indonesia melakukan penyesuaian jadwal operasional selama libur perayaan Natal dan… Read More

2 hours ago

Siap-Siap! Transaksi E-Money dan E-Wallet Terkena PPN 12 Persen, Begini Hitungannya

Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More

4 hours ago