Jakarta – PT GTS Internasional Tbk (GTSI) optimis kinerja keuangannya terus positif hingga akhir tahun ini. Perseroan akan menggenjot kinerjanya dengan fokus bisnis di sektor-sektor tertentu. Salah satunya, fokus di bisnis pengangkutan gas alam cair atau (Liquefied Natural Gas/LNG) dalam negeri.
Direktur GTSI, Dandun Widodo mengatakan, industri gas alam cair di Indonesia di tahun 2023 diperkirakan masih akan lebih stabil dan tidak terlalu terpengaruh dengan pasokan dari Rusia. Gas bumi saat ini juga telah menjadi andalan proses transisi dari energi kotor ke energi bersih sehingga produk gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) di Indonesia juga diperkirakan akan terus meningkat.
Satuan Kerja khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak Dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan produksi LNG di tahun 2023 sebesar 204 kargo, lebih tinggi dibandingkan realisasi produksi LNG di tahun 2022 yang mencapai 196 kargo.
“Bergerak dari potensi industri dan usaha yang masih cukup menjanjikan, meski tahun 2022 tidak mudah dilewati dan mempunyai berbagai tantangan, GTSI terus berfokus dalam meningkatkan kelancaran operasional serta kepercayaan pelanggan atas layanan Perseroan,” ujar Dandun di Jakarta, Jumat, 12 Mei 2023.
Selain itu, proyeksi pasar LNG Indonesia masih didominasi dengan rencana proyek regasifikasi yang telah dicanangkan oleh Pemerintah dalam KepMen ESDM nomor 249/2022 tentang penunjukan PLN dalam melakukan migrasi dari bahan bakar minyak ke bahan bakar LNG. Hal ini mencakup energi transisi dan energi bersih untuk beberapa pembangkit listrik di Indonesia.
Dengan meningkatnya permintaan terhadap ketersediaan clean energy baik secara domestik maupun internasional, Perseroan yang bergerak dalam industri kapal pengangkutan dan infrastruktur LNG ini, siap melayani dengan terus menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan secara lingkungan hidup.
Dari sisi keuangan, GTSI berhasil mencetak laba bersih sebesar USD5,12 juta atau naik 143,03% dari rugi bersih USD 11,91 juta sepanjang tahun 2022. Sementara pendapatan pada periode yang sama sebesar USD41,22 juta atau naik 34,03% dibandingkan pada tahun 2021 yang sebesar USD30,75 juta.
“Perseroan juga tetap berada dalam posisi keuangan yang aman, dengan total asset sebesar USD 123.80 juta di tahun 2022. Hal ini didukung dengan Ekuitas Perseroan juga menguat di tahun 2022 menjadi USD 56,96 juta meningkat sebesar 18,55% dari USD 48,04 juta di akhir tahun 2021. Arus kas Perseroan juga menguat di tahun 2022, dengan kas dan setara kas di awal tahun 2022 sebesar USD13.521.647 menjadi USD20.369.841 di akhir tahun buku 2022,” ucap Dandun.
Sementara itu, Direktur Utama GTSI, Tammy Meidharma menambahkan, perseroan telah berkomitmen dalam optimalisasi kualitas penerapan tata kelola perusahaan agar sesuai dengan prinsip-prinsip GCG yang berlaku secara universal, konsisten, serta berkesinambungan. Hal ini dilakukan guna mempersiapkan organisasi perusahaan dalam menghadapi dinamika tak terduga bisnis di masa yang akan datang.
“Tata Kelola Perusahaan yang Baik merupakan satu perangkat yang mengatur hubungan Perseroan dan keseluruhan organ-organ perusahaan serta pemangku kepentingan,” tutup Tammy. (*)
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More
Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More
Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More
Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More
Jakarta - Dalam rangka menyambut Natal 2024, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk berbagi kebahagiaan melalui… Read More
Jakarta – Sejumlah bank di Indonesia melakukan penyesuaian jadwal operasional selama libur perayaan Natal dan… Read More