Categories: Market Update

Genjot Jumlah Investor, Nih Strategi KSEI

Jakarta–PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menggaku terus berupaya meningkatkan jumlah investor pasar modal Tanah Air. Hal itu mengingat ada target dari Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai penambahan 1 juta investor.

Diketahui, jumlah investor saham per 30 Desember 2015, mengalami kenaikan sebesar 19% menjadi menjadi 434.107 dari sejumlah 364.465 per akhir Desember 2014. Kenaikan tersebut merupakan kenaikan tertinggi sejak kewajiban penerapan kepemilikan Single Investor Identification (SID) diterapkan di pasar modal Indonesia pada 2012.

“Kami akan terus berupaya untuk menambah jumlah investor pasar modal pada tahun ini. Apallagi BEI punya target terkait penambahan 1 juta investor,” kata Direktur KSEI, Alec Syafruddin, di Jakarta, Selasa, 19 Januari 2016.

Dalam mewujudkan penambahan jumlah invstor tersebut, menurut Alec, pihak KSEI telah menyiapkan strategi. Diantaranya adalah, program pembukaan rekening yang bekerjasama dengan perusahaan maupun universitas akan tetap dilakukan untuk tahun ini dan mendatang. “Sosialisasi Fasiitas AKSes juga akan kembali diselenggarakan,” tegasnya.

Dalam pengembangan, KSEI  pada tahun ini juga masih berfokus pada 3 rencana strategis yakni C-BEST Next-G, Co-Branding fasilitas AKSes dengan perbankan, dan Sistem pengolaan investasi terpadu (S-Invest).

“Tahun ini, kami fokus untuk mengimplemantasikan S-Invest dan C-BEST Next-G sesuai dengan target yang telah direncanakan sebelumnya. Penerapan S-Invest tersebut melengkapi sinergi fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) KSEI dengan jaringan e-channel perbankan yang telah terjalin sejak tahun 2014,” ucapnya.

Diketahui juga, baru – baru ini KSEI telah melakukan penandatanganan MoU dengan Taiwan Depository and Clearing Corporation, yang merupakan lembaga kliring dan kustodian dari Taiwan. Lingkup kerjasamanya meliputi pertukaran informasi.

“Penandatanganan MoU ini merupakan bentuk kerjasama antara KSEI dan TDCC sebagai Securities Depository di kawasan Asia Pasifik, untuk meningkatkan kemajuan pasar modal di negara masing-masing. Kerjasama bilateral ini sebagai upaya untuk menjadi lembaga CSD yang dapat bersaing secara global serta kerjasama dalam bentuk lain sesuai kesepakatan,” pungkasnya. (*) Dwitya Putra

Paulus Yoga

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

11 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

12 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

12 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

14 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

14 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

16 hours ago