Jakarta – PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) dan Standard Chartered (Standchart) Bank Indonesia atau SCB sepakat menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi portofolio pinjaman ritel konvensional.
Hafid Hadeli, Wakil Presiden Direktur PT Bank Danamon Indonesia Tbk mengatakan, akuisisi ini bertujuan memperkuat bisnis consumer, yang merupakan salah satu penggerak pertumbuhan bisnis utama, serta menciptakan economies of scale dari investasi pada jaringan cabang, perbankan digital, dan kapabilitas lainnya.
“Langkah ini semakin mempercepat pertumbuhan portofolio Pinjaman Konsumen Danamon, yang telah bertumbuh secara signifikan sebesar 18% pada tahun 2022,” ujar Hafid dalam keterangan resminya, Senin, 17 April 2023.
Semenntara, Andrew Chia, Cluster Chief Executive Officer Indonesia and ASEAN Markets (Australia, Brunei and the Philippines), Standard Chartered mengatakan, pengalihan ini merupakan bagian dari pembaruan strategi Standard Chartered Group yang diumumkan pada tahun 2021.
Langkah ini, memungkinkan Standard Chartered untuk fokus pada penyediaan produk wealth management dan deposito kepada nasabah Priority Banking, mempercepat agenda digitalisasi untuk melayani nasabah mass retail, dan terus mengembangkan bisnis corporate, commercial dan institutional banking di Indonesia.
“Kami tetap berkomitmen untuk terus tumbuh dan berinvestasi di Indonesia, yang merupakan pusat kegiatan ekonomi di ASEAN yang penting bagi Standard Chartered,” ujar Andrew.(*)
Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More