Internasional

Gencatan Senjata, Konflik Sudan Masih Berlangsung

Jakarta – Meski kesepakatan perpanjangan gencatan senjata selama 72 jam sejak Minggu, namun pada Senin pagi (1/5/2023) suara artileri, serangan udara, dan tembakan antipesawat masih terdengar di ibu kota Khartoum.

Hingga pekan ketiga, konflik yang terjadi antara tentara Sudan dan pasukan paramiliter Rapid Support Force (RSF) telah menyebabkan ratusan nyawa warga sipil melayang dan ribuan lainnya terluka.

“Saya harus tetap bekerja, apalagi dalam keadaan seperti ini. Segalanya lebih mahal,” kata Abdelbagi, seorang tukang cukur di ibu kota Khartoum mengutip VOA Indonesia, Selasa, 2 Mei 2023.

Meski begitu, dirinya tetap memaksakan untuk bekerja selama dua hingga tiga hari dan kemudian menutup toko karena merasa tidak nyaman dengan situasi tersebut.

Diketahui, konflik dua kubu tersbut telah melumpuhkan Khartoum dan berisiko membangkitkan kembali perang di Darfur, wilayah barat Sudan yang luas yang telah menderita lantaran konflik selama dua dekade.

Pihak RSF berusaha menggulingkan pemerintahan sipil dalam kudeta Oktober 2021, akan tetapi perebutan kekuasaan mereka telah menggagalkan transisi menuju demokrasi yang didukung secara internasional, dan mengancam akan mendestabilisasi wilayah yang bergejolak itu.

PBB sendiri pada Minggu lalu telah memperingatkan bahwa krisis kemanusiaan di Sudan sudah berada pada titik puncak.

“Skala dan kecepatan mengenai apa yang terjadi di Sudan, belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Kepala Kemanusiaan PBB Martin Griffiths dalam sebuah pernyataan tertulisnya.

949 WNI Berhasil Dievakuasi

Sementara itu, per 1 Mei 2023, pemerintah telah berhasil melakukan evakuasi terhadap 949 WNI. Rinciannya, 930 orang melalui Jeddah, 13 orang dievakuasi melalui Mesir dan 6 orang dievakuasi melalui Uni Emirat Arab.

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dalam keterangan tertulisnya mengungkapkan, proses evakuasi WNI ke Indonesia dilakukan dalam tiga tahap. Di mana, 385 orang tiba di Jakarta dengan pesawat Garuda Indonesia, pada 28 April 2023.

Pada tahap kedua, sebanyak 363 orang tiba di Jakarta dengan Garuda Indonesia, pada 30 April 2023. Dan tahap ketiga, 75 orang tiba 1 Mei dengan pesawat TNI AU. Sementara 6 WNI mengatur kepulangannya secara mandiri.

Pemulangan tahap keempat dijadwalkan tiba di Jakarta dengan Garuda Indonesia dengan membawa sebanyak 100 orang, pada Selasa (2/5).

“Kita patut bersyukur, proses evakuasi WNI dapat dijalankan dengan baik di tengah banyak negara yang masih berusaha mengevakuasi warga negaranya dari Sudan,” jelas Retno. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

32 mins ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

57 mins ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

1 hour ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

3 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

3 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

6 hours ago