Keuangan

Gen Z Wajib Tahu! Inklusi Keuangan Rendah Berisiko Sebabkan Kematian

Jakarta – Meski indeks inklusi keuangan di Tanah Air terbilang tinggi, yakni mencapai 85 persen pada 2022, namun masih banyak ditemukan masyarakat, khususnya generasi milenial dan Gen Z yang belum melek inklusi keuangan. 

Inklusi keuangan sendiri adalah ketersediaan akses pada berbagai lembaga, produk, dan layanan jasa keuangan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Certified Financial Planner Aliyah Natasya menekankan pentingnya pemahaman inklusi keuangan sejak dini. Hal ini penting dilakukan untuk menghindari berbagai risiko yang timbul bagi generasi muda, khususnya Gen Z.

Baca juga: Tingkatkan Penetrasi Asuransi, Askrindo Dorong Literasi Bagi Gen Z

“Salah satu risiko yang fatal adalah kesehatan yang bisa menyebabkan depresi. Dan risiko selanjutnya berhubungan dengan kematian,” kata Aliyah dalam program talkshow bertajuk “Jadi Gen Z yang Melek Asuransi” di kanal YouTube InfobankTV, Rabu (25/10).

Menurutnya, risiko kematian tersebut bisa disiasati dengan langkah memproteksi diri sendiri. Salah satunya, dengan mulai berinvestasi di sektor asuransi. Apalagi saat ini, sudah banyak asuransi yang memiliki premi terjangkau. 

“Asuransi saat ini sudah bisa dimulai dari Rp20 ribu- Rp30 ribu sebulan. Ini yang harus disosialisasikan,” katanya.

Menurutnya, asuransi memiliki segudang manfaat. Antara lain, mengelola uang yang kecil untuk menjaga uang yang lebih besar seperti dalam kasus asuransi kecelakaan diri.

Sebab kata dia kecelakan diri paling besar terjadi di kecelakaan lalu lintas. Hal ini kerap menimpa pengendara bermotor, baik roda dua maupun roda empat. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), selama periode 2020-2023, angka kecelakaan di Indonesia terus mengalami kenaikan.

Angka kecelakaan di jalan pada 2020 mencapai 100.028 kasus. Dari angka tersebut, 73 persen kecelakaan melibatkan sepeda motor. Usia pelajar, khususnya tingkat SMA menjadi kasus kecelakaan sepeda motor terbanyak, yakni lebih dari 80 ribu orang. 

Baca juga: OJK Bakal Luncurkan Asuransi Wajib, Begini Bocorannya

“Apabila pengendara ini menyisihkan saja Rp20 ribu-Rp30 ribu, dan ketika kecelakaan itu terjadi maka akan mendapatkan uang pertanggungan,” jelasnya.

Namun masalahnya, hingga saat ini masyarakat masih mengintreprestasikan bahwa premi asuransi sangat mahal. Menurutnya, hal tersebut datang dari ketidaktahuan tersebut. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

AXA Mandiri Meluncurkan Produk Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera

Suasana saat konferensi pers saat peluncuran Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera di Jakarta. Presiden Direktur… Read More

3 hours ago

Bank NTT dan Bank Jatim Resmi Jalin Kerja Sama Pembentukan KUB

Jakarta - PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) resmi menandatangani nota… Read More

4 hours ago

Ekonomi RI Tumbuh 4,95 Persen di Kuartal III 2024, Airlangga Klaim Ungguli Singapura-Arab

Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More

5 hours ago

AXA Mandiri Hadirkan Asuransi Dwiguna untuk Bantu Orang Tua Atasi Kenaikan Biaya Pendidikan

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan biaya pendidikan yang signifikan setiap tahun, dengan… Read More

7 hours ago

Sritex Pailit, Pemerintah Diminta Fokus Berantas Impor Ilegal dan Revisi Permendag 8/2024

Jakarta - Koordinator Aliansi Masyarakat Tekstil Indonesia (AMTI) Agus Riyanto mengapresiasi langkah cepat Presiden Prabowo… Read More

7 hours ago

Pemerintah Bahas Revisi PP 51 Terkait Upah Minimum Provinsi

Jakarta - Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyatakan pemerintah tengah membahas revisi Peraturan… Read More

8 hours ago