News Update

Gen Z Ogah Beli Rumah, Ternyata Ini Alasannya

Jakarta – Generasi Z atau Gen Z semakin tidak percaya diri membeli properti lantaran harganya melampaui batas keuangan mereka. Meskipun telah tersedia opsi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang prosesnya terlalu panjang.

“Kondisi ini dialami oleh semua industri. Kita harus menyiasati perubahan behavior ini,” kata CEO Rumah123 Wasudewan, dalam acara “Indonesia Market Outlook 2025, Kamis, 24 Oktober 2024.

Ia menjelaskan, keputusan Gen Z yang enggan membeli properti karena dipengaruhi berbagai faktor. Salah satunya, pengaruh sosial media yang kian masif sehingga memengaruhi keputusan besar dalam berpikir.

Baca juga : Makin Suram! 2 dari 3 Gen Z Pesimistis Mampu Beli Rumah

“Ketika Gen Z berpikir untuk melakukan pembelian atau keputusan besar pengaruhnya ada pada media sosial. Mereka lebih independen karena bisa research, karena tools-nya sudah ada,” jelasnya.

65 Persen Gen Z Tak Pede Beli Rumah

Sebelumnya, Riset Inventure memaparkan bahwa 65 persen Gen Z merasa tidak percaya diri untuk bisa membeli rumah. 

Hal ini karena sebanyak 80 persen dari mereka menganggap bahwa harga rumah sudah terlalu tinggi. Alasannya, mereka merasa pendapatannya terlalu kecil atau sebesar 45 persen. Jadi, membuat Gen Z cukup berat untuk memiliki properti.

Baca juga : KPR BTN Jadi Pilihan Berbagai Generasi Miliki Rumah Impian

Alasan lain, Gen Z merasa pekerjaannya tidak stabil dan tetap.  Sebab, pekerjaan yang tidak tetap membuat penghasilan mereka juga tidak menentu. Kondisi ini melahirkan ketidakpastian.

Pesimis Beli Rumah 3 Tahun ke Depan

Survei Inventure lainnya menunjukkan sebanyak 2 dari 3 Gen Z pesimistis untuk memiliki atau membeli rumah pertama dalam tiga tahun ke depan. 

“Kenaikan harga properti yang tidak sebanding dengan pendapatan mereka, biaya hidup yang terus meningkat, hingga gaya hidup FOMO (Fear of Missing Out), FOPO (Fear of Other People’s Opinions), hingga YOLO (You Only Live Once) menjadi faktor utama yang menghambat Gen Z dalam membeli rumah,” ujar Managing Partner Inventure, Yuswohady, dalam acara Indonesia Industry Outlook 2025 Conference, Rabu, 23 Oktober 2024. (*)

Editor: Yulian Saputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Pertumbuhan Ekonomi Era Prabowo-Gibran Diramal Mentok 5,1%, Airlangga: Jurus Belum Keluar!

Jakarta - International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan di level 5,1 persen pada… Read More

7 mins ago

FIFGROUP Luncurkan Hutan untuk Kurangi Emisi dan Perkuat Ekonomi Lokal

Jakarta - PT Federal International Finance (FIFGROUP), anak perusahaan PT Astra International Tbk meluncurkan Hutan FIFGROUP.… Read More

26 mins ago

Profil dan Sejarah Sritex: Dari Raksasa Tekstil hingga Dinyatakan Pailit

Jakarta - Perusahaan tekstil terkemuka PT Sri Rejeki Isman Tbk, atau yang lebih dikenal sebagai… Read More

2 hours ago

IHSG Sesi I Lanjut Melemah 0,39 Persen ke Level 7.756

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Kamis, 24… Read More

2 hours ago

Triwulan-III 2024, Laba Bersih Bank Lampung Susut 23,13 Persen Jadi Rp92,75 Miliar

Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah Lampung (Bank Lampung) membukukan laba bersih sebesar Rp92,75 miliar… Read More

3 hours ago

Urgensi Perkuat Daya Saing Sistem Pembayaran Nasional

Bali - Presiden Direktur PT Rintis Sejahtera (RINTIS) Iwan Setiawan menekankan pentingnya kemandirian, keberlanjutan, serta… Read More

4 hours ago