Jakarta – Gempa bumi berkekuatan 6,8 skala richter mengguncang Kota Marrakesh, Maroko pada Jumat (8/9) lalu. Gempa paling mematikan dalam enam dekade terakhir itu dilaporkan menewaskan lebih dari 2.000 orang dan 1.404 lainnya dalam kondisi kritis.
Dilansir VOA, Minggu (10/9), Kementerian Dalam Negeri melaporkan, sebanyak 2.012 orang tewas dan 2.059 cedera, termasuk 1.404 orang dalam kondisi krisis akibat gempa Maroko.
Selain menelan ribuan korban jiwa, gempa Maroko juga meluluhlantahkan ribuan bangunan milik warga. Bahkan, beberapa bangunan di kota tua itu, yang merupakan situs Warisan Dunia UNESCO rata dengan tanah.
Baca juga: Upaya Mengurangi Risiko Kerugian Finansial Akibat Terjadinya Gempa
Adapun televisi lokal menayangkan gambar menara masjid yang runtuh dengan puing-puing berserakan di atas mobil yang hancur.
Badan Survei Geologi Amerika Serikat (U.S. Geological Survey/USGS) pusat gempa sendiri terletak 72 kilometer (45 mil) barat daya Marrakesh.
“Kota itu seperti dijatuhi bom. Ketika kami tengah menyiapkan makan malam dan panik lalu keluar bersama anggota keluarga. Sayangnya rumah kami runtuh,” kata Hafida Sahraouia (50), warga setempat kepada AFP, dikutip AFP.
Rumah Sahraouia sendiri hancur menjadi puing, di antara jalan-jalan sempit yang dipenuhi pecahan atap kayu dan puing-puing lain dari bangunan yang runtuh di kawasan yang berusia berabad-abad.
Bantuan Internasional Berdatangan
Bantuan kemanusiaan dari berbagai negara mulai berdatangan untuk korban gempa Maroko. Amerika misalnya, para pejabat AS telah melakukan kontak dengan Maroko untuk memberikan bantuan.
“Kami bekerja secepatnya untuk memastikan warga Amerika di Maroko aman, dan siap memberikan bantuan apa pun yang diperlukan bagi rakyat Maroko. Amerika Serikat mendukung Maroko dan teman saya Raja Mohammed VI pada saat yang sulit ini,” kata Presiden Amerika Serikat Joe Biden, dinukil CNN.
Baca juga: Indonesia jadi Pionir Luncurkan Kampanye Global UNESCO
Ada juga bantuan juga datang dari Turki, Perancis, dan Jerman dan Qatar. Di mana, mereka menawarkan untuk menyediakan seluruh bantuan untuk kebutuhan para korban gempa Maroko yang berdampak.
Diberitakan Kantor Berita Qatar, tim penyelamat polisi Dubai sudah mengirimkan bantuan. Raja Abdullah II dari Yordania juga memberikan tawaran bantuan.
Adapun Aljazair sudah menawarkan untuk membuka jalur wilayah udara agar bantuan kemanusiaan atau penerbangan evakuasi medis bisa lebih cepat melakukan perjalanan ke dan dari Maroko. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara… Read More
Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More
Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More
Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Kamis (14/11).… Read More